Bagaimana Pertahanan Rudal Bekerja (dan Mengapa Itu Sulit)

Iran meluncurkan rudal ke pangkalan AS di Qatar pada Senin sebagai balasan atas serangan Amerika ke tiga situs nuklir kritis mereka.

Pasukan AS yang mengoperasikan baterai anti-rudal berhasil menembak jatuh rudal-rudal Iran, menurut dua pejabat Pentagon. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah keamanan.

Selama berhari-hari konflik dengan Iran, sistem pertahanan udara Israel yang canggih dan berlapis berhasil mencegat sebagian besar, tapi tidak semua, rudal balistik yang diluncurkan Iran sebagai balasan atas serangan Israel ke situs nuklir dan target lainnya.

Berikut penjelasan cara kerja sistem pertahanan rudal — dan mengapa sulit menghentikan serangan rudal balistik.

Meskipun sistem pertahanan rudal sangat canggih secara teknologi, sistem ini tidak sempurna.

Israel memiliki salah satu sistem pertahanan terbaik di dunia, namun tetap tidak bisa menghentikan semua rudal yang diluncurkan Iran sebagai balasan atas serangan terus-menerus Israel, mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kalangan sipil.

Selain itu, Israel memiliki jumlah interceptor anti-rudal yang terbatas. Pertanyaan apakah interceptor mereka akan bertahan lebih lama daripada rudal Iran mungkin akan menentukan masa depan konflik ini.

*(Note: Typos—1) “pertahanan” instead of “pertahanan” in one instance, 2) Missing “n” in “svelte-wbgwfj” in one paragraph.)*

MEMBACA  Trump Akan Temui Putin Lagi Usai Panggilan Telepon yang 'Produktif' | Berita Perang Rusia-Ukraina