Tekanan semakin membesar pada badan pengatur sepak bola untuk mengambil tindakan terhadap tim nasional Israel terkait perang di Gaza.
Turkiye telah menjadi anggota pertama dari badan pengatur sepak bola Eropa, UEFA, yang secara terbuka menyerukan penangguhan Israel dari segala kompetisi sepak bola, seiring tekanan yang meningkat pada badan-badan penyelenggara olahraga tersebut untuk bertindak atas perang yang berkepanjangan di Gaza jelang Piala Dunia 2026.
Presiden Federasi Sepak Bola Turkiye, Ibrahim Haciosmanoglu, pada Jumat mengirimkan surat kepada para pemimpin sepak bola internasional yang mendesak bahwa “saatnya bagi FIFA dan UEFA untuk bertindak” – merujuk kepada badan pengatur sepak bola dunia dan Eropa.
Rekomendasi Cerita
list of 3 items
end of list
“Meski memposisikan diri sebagai pembela nilai-nilai sipil dan perdamaian, dunia olahraga dan institusi sepak bola telah berdiam diri terlalu lama,” ujar Haciosmanoglu, menurut kantor berita Anadolu milik negara Turkiye.
“Dipandu oleh nilai-nilai ini, kami merasa terdorong untuk menyuarakan keprihatinan mendalam kami mengenai situasi yang tidak sah (dan yang lebih penting, sepenuhnya tidak manusiawi dan tidak dapat diterima) yang dilakukan oleh Negara Israel di Gaza dan daerah sekitarnya,” tambahnya.
UESA sedang bergerak menuju pemungutan suara mengenai apakah akan menangguhkan Israel, yang tim sepak bola prianya sedang berusaha untuk lolos kualifikasi Piala Dunia tahun depan, yang akan dituanrumahi bersama oleh Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
Komite penguasa UEFA yang beranggotakan 20 orang diperkirakan akan mengamankan suara mayoritas untuk mengeluarkan Israel dari pertandingan jika pemungutan suara dilaksanakan.
Kecemasan telah tumbuh mengenai standar ganda yang tampak dalam perlakuan terhadap Israel dan Rusia, yang tim nasionalnya dilarang oleh baik UEFA maupun FIFA pada tahun 2022 menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
Juga pada hari Jumat, sebuah koalisi yang terdiri dari 48 atlet profesional ternama menyerukan kepada UEFA untuk menangguhkan Israel dari semua kompetisi sepak bola atas serangannya terhadap warga Palestina di Gaza.
Gelandang timnas Prancis Paul Pogba dan pemain kriket Inggris Moeen Ali termasuk di antara 48 penandatangan pernyataan yang menyerukan penangguhan Israel, yang diterbitkan di bawah spanduk Athletes 4 Peace.
“Sebagai atlet profesional dengan latar belakang, keyakinan, dan kepercayaan yang beragam, kami yakin bahwa olahraga harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan,” bunyi pernyataan tersebut.
“Kami, para penandatangan Athletes 4 Peace, menyerukan kepada UEFA untuk segera menangguhkan Israel dari semua kompetisi hingga negara itu mematuhi hukum internasional dan menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil serta kelaparan luas,” tambah para atlet itu.
Pernyataan itu juga menyebutkan kematian Suleiman al-Obeid bulan lalu – yang dikenal sebagai Pele-nya Palestina – yang, menurut Asosiasi Sepak Bola Palestina, tewas ketika pasukan Israel menyerang warga sipil yang sedang mengantri bantuan kemanusiaan di Gaza selatan.
Israel telah menjadi anggota penuh UEFA sejak 1994 setelah dikeluarkan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dua dekade sebelumnya dalam pemungutan suara yang diinisiasi oleh Kuwait dan didukung oleh negara-negara Arab lainnya.
Mereka hanya pernah lolos ke satu Piala Dunia pria – kompetisi tahun 1970 yang diadakan di Meksiko – saat itu mereka tersingkir di babak grup tanpa memenangkan satu pun pertandingan.
Pada hari Kamis, Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan “pastinya bekerja sepenuhnya untuk menghentikan upaya apa pun yang berusaha melarang tim nasional sepak bola Israel” dari Piala Dunia tahun depan.
Meskipun UEFA dapat menghentikan partisipasi Israel dalam pertandingan terkait kompetisi Eropa, mereka tidak dapat menghentikan Israel untuk berkompetisi di kualifikasi Piala Dunia yang dijalankan FIFA.
Kepala FIFA, Gianni Infantino, memiliki hubungan hangat dengan Presiden Donald Trump – mengunjungi pemimpin AS tersebut di Gedung Putih pada bulan Maret – dan karena itu dianggap kecil kemungkinannya untuk mendukung langkah penangguhan Israel.
Infantino akan memimpin rapat dewan pengurus FIFA pada Kamis depan di kota Zurich, Swiss.