Atlet Binaraga Yaman Perjuangkan Mimpi Bertarung di Kancah Internasional | Berita Olimpiade

Saleh Hussein al-Raidi tengah berjuang melawan segala keterbatasan di Yaman untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang binaragawan.

Diterbitkan Pada 4 Sep 20254 Sep 2025

Di sebuah gym yang remang-remang dan pengap di Yaman, binaragawan Saleh Hussein al-Raidi menggengam erat barbel yang berkarat, berlatih dengan tekad yang membaja untuk meraih mimpinya tampil di kompetisi besar di luar negeri.

Namun, lelaki 24 tahun yang bekerja dua jobs untuk menafkahi keluarganya ini, tidak memiliki cukup uang untuk membeli suplemen dan makanan berprotein tinggi yang ia butuhkan untuk membentuk masa otot, menjadikan perjuangannya jauh lebih berat dibandingkan banyak pesaingnya.

Bertelanjang kaki di antara mesin-mesin latihan yang usang, ia berkeringat menjalani rutinitas latihannya dengan mengenakan singlet biru, mengabaikan suara bising lalu lintas yang menyelinap dari pintu yang terbuka.

Al-Raidi lebih mengandalkan passion-nya ketimbang regimen nutrisi ketat yang dituntut oleh olahraganya, dimana makannya seringkali terbatas pada sepotong kecil ikan dengan nasi – lebih terjangkau namun tidak sekaya protein seperti telur dan ayam.

Untuk menafkahi istri, anak, serta orang tuanya, ia bekerja dari pagi hingga malam membongkar muatan kapal di pelabuhan Mukalla, Yaman selatan, sambil menyambi sebagai penyelam bebas untuk menangkap gurita dan cumi-cumi.

“Saya kerja keras, tetapi bahkan dengan itu, saya hampir tidak bisa mengumpulkan cukup uang untuk beli suplemen yang saya perlukan,” ujar al-Raidi.

Saleh Hussein al-Raidi, kanan, sedang latihan di Yaman [Screen grab/AFP]

Bertahun-tahun perang saudara dan ekonomi yang lumpuh telah membuyarkan berbagai jenis ambisi bagi jutaan orang di Yaman yang terpecah, negara termiskin di Jazirah Arab ini.

Dengan pemadaman listrik yang kerap terjadi, al-Raidi sering berlatih bahkan tanpa kipas angin di King Gym yang sempit di Mukalla, yang luasnya 18 meter persegi itu penuh sesak dengan peralatan.

MEMBACA  Italia memperluas program kontroversial untuk mengambil anak-anak dari keluarga mafia

Meski memiliki fisik berotot dan pinggang yang ramping, keadaan si binaragawan ini memberikan peluang yang sangat kecil untuk meniru idolanya: Ahmed Shokry dari Mesir, dan Christopher “CBum” Bumstead, juara Mr. Olympia enam kali.

Al-Raidi pertama kali berkompetisi di Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi yang didukung Iran sejak 2014, ketika ia berusia 18 tahun. Itu adalah pengalaman yang menorehkan luka.

“Mereka memberi saya medali, sertifikat, dan 12.000 riyal Yaman [kurang dari $50],” katanya – nyaris tidak cukup untuk menutupi biaya perjalanannya.

Saleh Hussein al-Raidi berlatih sendirian di gym di Yaman yang sempit akan peralatan [Screen grab/AFP]

Ketika al-Raidi kemudian terpilih untuk berkompetisi di Arab Saudi, tiket pesawat terlalu mahal, sehingga ia naik bus.

Tapi ia terjebak selama dua hari di perbatasan, dimana warga Yaman menjalani pemeriksaan ketat, menghabiskan persediaan makanan berproteinnya selagi menunggu.

Pada saat ia tiba di lokasi, berat badannya telah menyusut dua kilogram. “Tubuh saya seperti rontok,” kata al-Raidi.

“Saya kelelahan dan hanya menempati posisi ketujuh karena saya tidak mampu membiayai sarana perjalanan yang layak.”

Fayrouz Al-Omari, seorang wanita Saudi, berlatih di gym di Riyadh, Arab Saudi, dimana ada dorongan untuk meningkatkan minat pada binaraga [Ahmed Yosri/Reuters]

Menafkahi keluarganya saja sudah merupakan perjuangan sehari-hari, bahkan sebelum ia membayar untuk sedikitnya makanan khusus dan suplemen yang bisa ia beli.

Saat keadaan sulit, ia terpaksa mengurangi porsi latihannya untuk menghindari kelelahan, membuat tujuannya untuk mencapai kompetisi regional papan atas seperti Dubai Pro Bodybuilding Championship semakin jauh dari jangkauan.

Tapi “melihat tubuh saya merespons [latihan] dan membaik membuat saya terus maju, betapapun sulitnya keadaan,” kata al-Raidi.

MEMBACA  Tersangka Serangan di Colorado Dituntut atas Kejahatan Kebencian Federal di AS

“Binaraga telah mengajarkan saya disiplin dalam setiap bagian kehidupan saya.”

Impian al-Raidi adalah untuk berkompetisi di even-even seperti Dubai Pro Bodybuilding Championship [Francois Nel/Getty Images]