Asosiasi Sosial Jerman (SoVD) menuduh Kanselir Friedrich Merz membelah masyarakat dengan pernyataannya mengenai negara kesejahteraan.
Merz disebut “mengambil jurus retorika dan menciptakan kesan seolah negara kesejahteraan akan membangkrutkan kita secara finansial,” ujar Ketua SoVD Michaela Engelmeier kepada dpa. “Hal ini tidak hanya keliru secara faktual tetapi juga berbahaya bagi sosial.”
Merz menegaskan kembali pentingnya reformasi sosial pada hari Sabtu. “Dalam kondisinya yang sekarang, terutama dengan apa yang disebut pendapatan warga, hal ini tidak boleh dan tidak akan bertahan,” kata Merz dalam konferensi partai Uni Kristen Demokrat (CDU) di Bonn, merujuk pada tunjangan kesejahteraan dasar.
Sang kanselir mengumumkan bahwa hal ini juga akan berimplikasi pada pengurangan. “Kita telah hidup diluar kemampuan kita selama bertahun-tahun,” ujar pemimpin CDU tersebut.
Engelmeier menekankan bahwa negara kesejahteraan adalah fondasi solidaritas pemersatu yang menguntungkan semua pihak. “Alih-alih memotong anggaran sosial, yang dibutuhkan adalah reformasi perpajakan yang adil dengan kontribusi lebih besar dari kekayaan tinggi,” tegas ketua SoVD itu.