Arab Saudi Tunjuk Sheikh Saleh bin Fawzan al-Fawzan sebagai Mufti Agung Baru

Kedudukan Arab Saudi sebagai rumah bagi kota suci Makkah dan Madinah menjadikan setiap pernyataan mufti besar selalu diamati dengan saksama.

Diterbitkan Pada 23 Okt 2025

Arab Saudi telah menunjuk Sheikh Saleh bin Fawzan al-Fawzan sebagai mufti besar baru negara itu, cendekiawan agama tertinggi di kerajaan tersebut. Lembaga Pers Arab Saudi yang dijalankan negara melaporkan bahwa Raja Salman menunjuk sang ulama berusia 90 tahun itu ke posisi tersebut pada Rabu malam, berdasarkan rekomendasi dari putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Lahir di provinsi al-Qassim Arab Saudi, Sheikh Saleh mempelajari Al-Qur’an dengan seorang imam lokal setelah ayahnya meninggal dan meraih ketenaran melalui acara radio Noor ala al-Darb (Cahaya di Jalan), serta bukunya dan penampilannya di televisi.

Sheikh Saleh pernah menghadapi kritik di media Barat di masa lalu karena beberapa pernyataannya. Ketika ditanya apakah Muslim Sunni harus memandang Muslim Syiah sebagai "saudara" mereka, ia diduga menjawab bahwa mereka adalah "saudara-saudara setan", menurut Human Rights Watch pada 2017.

Komentar semacam itu tentang kaum Syiah dari para pemimpin agama di Arab Saudi adalah hal yang lumrah, terutama di tengah ketegangan politik dengan Iran. Sheikh Saleh juga mengkritik pemberontak Houthi Yaman karena meluncurkan rudal ke arah situs-situs suci di kerajaan tersebut.

Fatwa-fatwanya, yang telah dibagikan melalui media sosial, termasuk perintah pada 2016 untuk melarang game ponsel "Pokemon Go" sebagai bentuk perjudian. Di bawah Putra Mahkota Mohammed, Arab Saudi memiliki saham yang cukup besar di Nintendo dan divisi game dari Niantic, pembuat Pokemon Go.

Pada 2003, Sheikh Saleh dikutip mengatakan: "Perbudakan adalah bagian dari Islam. Perbudakan adalah bagian dari jihad, dan jihad akan tetap ada selama Islam ada." Jihad berarti perjuangan spiritual internal.

MEMBACA  Donald Trump ingin kesepakatan bumi langka Ukraina sebagai imbalan untuk dukungan militer AS

Ia menduduki posisi ini setelah wafatnya Sheikh Abdulaziz bin Abdullah al-Sheikh pada bulan September, yang menjabat sebagai mufti besar selama seperempat abad. Keluarga al-Sheikh, keturunan Sheikh Mohammed Ibn Abdul-Wahhab, sejak lama melihat anggotanya menjabat sebagai mufti besar. Ajaran Islam ultra-konservatif Sheikh Mohammed pada abad ke-18, yang umumnya disebut sebagai "Wahhabisme" dengan namanya, telah membimbing kerajaan selama beberapa dekade.

Mufti besar adalah salah satu pemimpin Islam terkemuka di dunia Muslim Sunni. Status Arab Saudi sebagai rumah bagi kota suci Makkah dan Madinah membuat setiap pernyataan mufti besar selalu diawasi dengan ketat.