Apakah Lebanon Akan Berhasil Melucuti Senjata Hezbollah? | Berita Serangan Israel ke Lebanon

Pemerintah Lebanon Umumkan Timeline Pelucutan Senjata Hezbollah

Pemerintah Lebanon telah mengumumkan timeline untuk pelucutan senjata Hezbollah, menyatakan bahwa militer akan menyusun rencana untuk membawa semua senjata di bawah kendali negara sebelum akhir 2025.

Ini terjadi setelah berbulan-bulan tekanan dari Amerika Serikat menyusul perang Israel di Lebanon yang menewaskan lebih dari 4.000 orang dan berakhir dengan gencatan senjata pada November. Israel terus melanggar gencatan senjata dan masih menduduki lima titik di Lebanon.

Senjata Hezbollah lama menjadi isu kontroversial di Lebanon, dan upaya campur tangan dalam infrastruktur atau kemampuan militer mereka telah memicu konflik internal.

Namun, Hezbollah mengalami kerugian besar dalam serangan Israel tahun lalu, yang mengurangi statusnya sebagai hegemon politik dan militer Lebanon.

Saat isu pelucutan senjata Hezbollah memanas, inilah yang perlu diketahui tentang pengumuman pemerintah pada Selasa dan situasi di Lebanon:

Apa Kata Hezbollah?

Mereka tidak menyukai rencana pelucutan senjata.

Bahkan, Hezbollah menyatakan akan memperlakukan keputusan itu seolah tidak ada.

"Pemerintah PM Nawaf Salam telah berdosa besar dengan mengambil keputusan untuk melucuti senjata Lebanon dalam melawan musuh Israel… Keputusan ini sepenuhnya menguntungkan Israel," kata kelompok itu dalam pernyataan resmi.

Meskipun menolak mentah-mentah keputusan pemerintah, Hezbollah belum merespons dengan kekerasan.

Di bawah kepemimpinan mendiang Hassan Nasrallah, kelompok ini pernah mengancam bahwa tindakan terhadap senjatanya bisa memicu perang saudara.

Kali ini, Hezbollah belum mengambil aksi militer, mungkin karena perubahan strategi atau kapasitasnya yang melemah pasca-perang.

Beredar kabar saat sidang kabinet Selasa bahwa pendukung Hezbollah berkemeja hitam berkumpul di jalan raya Khaldeh, selatan Beirut, tapi ternyata itu hanya restoran yang merayakan capai satu juta followers di Instagram.

MEMBACA  Meksiko menangkap dugaan pemimpin kartel yang terkait dengan 43 mahasiswa yang hilang | Berita Kriminal

Pendukung Hezbollah sempat memblokir jalan menuju bandara Beirut setelah keputusan pemerintah, tetapi tidak ada aksi lebih lanjut meski kekhawatiran domestik meningkat.

Bagaimana dengan Iran, Pendukung Hezbollah?

Iran menyatakan dukungan untuk Hezbollah tetapi menegaskan tidak campur tangan dalam keputusan atau kebijakan kelompok itu.

Pernyataan ini disampaikan Menlu Abbas Araghchi, yang mengatakan upaya pelucutan senjata Hezbollah tidak akan berhasil.

"Ini bukan pertama kalinya mereka mencoba melucuti Hezbollah," kata Araghchi. "Alasannya jelas: Kekuatan perlawanan telah terbukti di lapangan."

Iran berperan penting dalam pendirian Hezbollah pada 1982 saat Perang Saudara Lebanon dan sejak itu menjadi penyandang dana utama.

Tapi sejak perang Israel di Lebanon, kemampuan Iran mendukung Hezbollah terkena dampak besar. Pemerintah Lebanon memblokir penerbangan dari Tehran, dan kejatuhan rezim Bashar al-Assad di Suriah tetangga memutus jalur darat pengiriman dana dan senjata.

Bagaimana Respons Lebanon?

Pernyataan Iran memicu kemarahan pejabat Lebanon.

Menlu Youssef Raggi menyebut komentar Araghchi "sangat ditolak dan dikutuk."

"Pernyataan seperti itu merusak kedaulatan, persatuan, dan stabilitas Lebanon serta campur tangan yang tidak bisa diterima dalam urusan internal dan keputusan berdaulat," ujarnya.

Apakah Pelucutan Senjata Akan Terjadi?

Masih belum jelas.

Salam mengatakan usai rapat kabinet lanjutan pada Kamis bahwa para menteri menyetujui "tujuan" proposal AS untuk "memastikan kepemilikan senjata hanya di tangan negara."

"Pemerintah kini diharapkan berkomitmen resmi melucuti Hezbollah, keputusan yang bisa… memicu krisis politik," kata koresponden Al Jazeera di Beirut, Zeina Khodr.

Hezbollah belum merespons keras, sementara politisi anti-Hezbollah semakin berani bersuara.

"Jika ada harga yang harus dibayar untuk memusatkan senjata di… militer Lebanon, mungkin lebih baik begitu," kata Elias Hankash, anggota parlemen dari partai anti-Hezbollah, Kataeb.

MEMBACA  NATO memperluas pangkalan udara Mihai Kogălniceanu di Rumania

Presiden Joseph Aoun dan Salam harus menghadapi tekanan AS dan dukungan domestik untuk pelucutan senjata, sementara Hezbollah dan pendukungnya—yang masih trauma akibat perang Israel—menentang.

Bank Dunia menyatakan Lebanon butuh $11 miliar untuk rekonstruksi, sebagian besar diperlukan di selatan Lebanon, Lembah Bekaa, dan pinggiran Beirut—basis utama dukungan Hezbollah.

Adakah Anggota Hezbollah yang Kecewa?

Banyak yang kecewa.

Pemimpin Hezbollah Naim Qassem menolak ide pelucutan senjata, menyatakan itu akan membuat Lebanon rentan serangan dan hanya menguntungkan Israel.

Ali Mokdad, anggota parlemen Hezbollah, juga menolak keputusan itu, menyebutnya "tinta di atas kertas." Anggota lain, Mohammad Raad, menyatakan keputusan itu tak bisa dijalankan dan menyamakan pelucutan senjata dengan "bunuh diri."

Bagaimana Kondisi Saat Ini?

Ketegangan meningkat pada Sabtu ketika enam tentara Lebanon tewas saat memeriksa situs senjata Hezbollah.

Hezbollah dilaporkan memasang jebakan di situs-situs di selatan Lebanon selama perang jika diserbu tentara Israel.

Banyak warga Lebanon selatan memusuhi Beirut, merasa pemerintah gagal mempertahankan wilayah itu yang masih terus diserang Israel. Mereka juga kecewa kurangnya pernyataan publik tentang korban serangan-serangan tersebut.