Apa Itu Koridor Morag dan Mengapa Penting?

Saat Israel dan Hamas bernegosiasi untuk gencatan senjata, Koridor Morag menjadi aset taktis krusial, tapi belum jelas apakah mempertahankan pasukan IDF di koridor tersebut pasca-gencatan akan jadi penghalang bagi Israel.

Dalam negosiasi yang sedang berlangsung mengenai penyanderaan Gaza dan kesepakatan gencatan senjata, isu terbaru yang menarik perhatian adalah Koridor Morag yang baru dibuat IDF (pada April) di Gaza selatan, tepat di utara Rafah.

Apakah keberadaan pasukan IDF di Koridor Morag pasca-gencatan akan menjadi deal-breaker bagi Israel masih belum jelas. Sejumlah pejabat Israel terkait Kantor Perdana Menteri menyatakan mungkin iya, sementara Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan itu penting, tapi belum tentu penghalang.

Yang jelas adalah nilai strategis dan taktisnya bagi IDF dalam menghadapi masalah keamanan di Gaza.

The Jerusalem Post pernah menjelajahi koridor ini pada April untuk melihat rute yang ingin digunakan IDF guna memisahkan wilayah selatan dalam Gaza, yaitu Rafah, dari wilayah tengah-selatan Khan Yunis.

Pembersihan sebagian besar struktur di area Koridor Morag untuk menghalangi Hamas melancarkan serangan dadakan di atas tanah tanpa terdeteksi dipimpin oleh Divisi 36 IDF beserta komandannya, Brigjen Moran Omer.

Pasukan IDF beroperasi di Koridor Morag, Gaza Selatan. (kredit: IDF SPOKESPERSON’S UNIT)

IDF menyatakan panjang koridor ini bisa mencapai 12 kilometer dengan lebar minimum 300 meter di segala arah.

Utamanya, tujuan serangkaian posisi militer di koridor baru ini—yang terhubung dengan Koridor Netzarim (pemisah Khan Yunis dan Rafah dari Gaza utara) serta Koridor Philadelphi (pemisah Mesir dan Gaza)—adalah memudahkan IDF menghancurkan sisa pasukan Hamas di Rafah.

Sumber militer pada April menyebut Hamas memiliki dua batalion di Rafah dengan sekitar 200 pejuang, yang kemudian dikalahkan.

MEMBACA  Pasukan Jepang Akan Berlatih Bersama Pasukan AS dan Australia di Tengah Kekhawatiran atas China | Berita Militer

Katz: Koridor meningkatkan tekanan pada Hamas untuk melepaskan sandera

Katz menyatakan tujuan Morag adalah “meningkatkan tekanan [pada Hamas] untuk melepaskan sandera dan membangun jembatan bagi kelanjutan operasi penghancuran Hamas.”

Lebih jauh, IDF mengatakan pembentukan Koridor Morag telah mengubah kalkulasi Hamas tentang masa depan karena memicu evakuasi besar-besaran warga Palestina dari Rafah kembali ke zona kemanusiaan al-Mawasi.

Di awal perang, prioritas utama Hamas adalah pencapaian militer apa pun—baik dengan membunuh pasukan IDF dalam pertempuran atau penyergapan di Gaza, maupun menyerang warga sipil Israel dengan roket, menurut militer.

Namun pada April, Hamas hampir tak berusaha menahan invasi IDF dan nyaris tak meluncurkan roket ke warga sipil Israel. Meski begitu, mereka masih sangat berupaya mengembalikan penduduknya secara permanen ke tempat tinggal mereka untuk menunjukkan kendali atas wilayah tersebut.

Dengan kata lain, jika di awal perang Hamas ingin memamerkan kekuatan militernya, kini mereka menyerah dan hanya ingin mempertahankan kendali politik atas penduduk Gaza.

Sumber militer menyebut kemampuan produksi senjata Hamas telah terpukul berat oleh aksi IDF, tapi mereka masih memiliki berbagai fasilitas darurat.

Dalam konteks ini, keberadaan lebih banyak pasukan di Koridor Morag memudahkan tindakan cepat terhadap fasilitas semacam itu begitu ditemukan, sebelum produsen senjata Hamas melarikan diri.

Jika IDF berupaya mempertahankan zona kemanusiaan bebas Hamas di Gaza selatan, mempertahankan Koridor Morag akan meningkatkan peluang sukses inisiatif tersebut.