Amir Qatar Kunjungi Yordania, Bahas Kerja Sama Pascaserangan Israel

Kunjungan ini merupakan yang pertama kali oleh Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sejak serangan Israel ke Doha pekan lalu.

Diterbitkan Pada 17 Sep 202517 Sep 2025

Klik di sini untuk membagikan di media sosial

share2

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sedang mengunjungi Amman untuk pembicaraan dengan raja Yordania, beberapa hari setelah menjadi tuan rumah para pemimpin Arab dan Islam pada sebuah pertemuan darurat yang mengutuk serangan Israel baru-baru ini terhadap Doha.

Pemimpin Qatar tersebut mendarat pada hari Rabu di ibu kota Yordania, di mana ia akan disambut oleh Raja Abdullah II, Putra Mahkota Hussein Abdullah, dan para pejabat senior Yordania.

Artikel Rekomendasi

list of 3 items
end of list

Kunjungan ini merupakan yang pertama bagi sang emir sejak militer Israel menyerang kawasan permukiman di Doha pada 9 September, menewaskan enam orang dalam serangan yang disebut emir sebagai serangan “terang-terangan, khianat, dan pengecut” terhadap para pemimpin Hamas di ibu kota Qatar itu.

Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berjanji dalam pertemuan puncak hari Senin untuk “mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama”, hasil paling konkret dari pertemuan tersebut.

Melaporkan dari Amman, Osama Bin Javaid dari Al Jazeera menekankan pentingnya perjalanan Sheikh Tamim ini, yang berlangsung sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio bertemu sang emir di Doha dalam upaya memperbaiki hubungan AS-Qatar pascaserangan Israel.

“Kami memperkirakan bahwa ini akan menjadi kunjungan bilateral yang penting karena ini merupakan yang pertama setelah serangan Israel terhadap target-target Hamas di Doha,” kata Bin Javaid.

Selain serangan Israel ke Doha, Bin Javaid menekankan bahwa poin pembicaraan kunci lainnya adalah perang genosida Israel di Gaza.

MEMBACA  Saham Melejit di Tengah Ekspansi Tanpa Lapangan Kerja, Dihibur Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga The Fed

Bin Javaid mencatat bahwa perjalanan emir ke Yordania, yang merupakan sekutu krusial untuk pengiriman bantuan kepada warga Palestina, bersifat simbolis.

“Simbolisme itu ada karena Qatar ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka berdiri bersama rakyat Palestina dan akan melanjutkan postur diplomatiknya di dalam kawasan dan sekitarnya,” ujarnya.

Sang emir dan raja akan menggelar pertemuan yang kemungkinan akan berfokus pada kerjasama militer dan diperkirakan akan berkoordinasi mengenai serangan-serangan Israel di Doha sebelum pertemuan Majelis Umum PBB pekan depan.

Mereka juga dijadwalkan membahas peningkatan hubungan bilateral serta dukungan bagi stabilitas di Suriah.