Amerika Serikat Terapkan Sanksi Baru untuk Kartel Meksiko, Sebut Pembunuhan Influencer TikTok

Pemerintahan Trump menyatakan kartel ini bertanggung jawab atas sebagian besar fentanyl yang masuk ke negara tersebut.

Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap lima pemimpin kartel narkoba Meksiko terkait pembunuhan, termasuk tersangka utama dalam pembunuhan influencer Meksiko Valeria Marquez, serta perdagangan narkoba, menurut Departemen Keuangan AS.

Sanksi yang dikenakan pada Rabu menarget Cartel de Jalisco Nueva Generacion (CJNG), yang menurut pemerintahan Trump menyumbang porsi besar fentanyl dan narkoba ilegal lain yang masuk ke AS.

Kartel tersebut dikabarkan menggunakan pembunuhan, termasuk eksekusi terarah terhadap perempuan, sebagai senjata intimidasi terhadap rivalnya.

“Serangan kejam ini menggarisbawahi prevalensi femisida—pembunuhan perempuan karena gender—yang brutal di Meksiko. Femisida seringkali tidak dihukum dan memengaruhi sebagian besar perempuan Meksiko,” ungkap Departemen Keuangan dalam pernyataan.

Pada Februari, pemerintahan Trump menetapkan CJNG sebagai “Organisasi Teroris Asing” dan “Teroris Global yang Ditunjuk Khusus”.

Kartel ini dipimpin oleh Nemesio Ruben “El Mencho” Oseguera Cervantes, salah satu dari lima pemimpin yang disebutkan pada Rabu. Otoritas AS menawarkan hadiah $15 juta untuk informasi yang mengarah ke penangkapannya.

Komandan kartel yang erat kaitannya, Ricardo Ruiz Velasco, juga dikenai sanksi.

Ruiz diidentifikasi sebagai tersangka utama dalam pembunuhan pasangan romantisnya, influencer TikTok Marquez, kata Departemen Keuangan.

Influencer media sosial Meksiko, Valeria Marquez (23), tewas ditembak secara terbuka saat siaran langsung TikTok [File: Instagram/Reuters]

Marquez, 23 tahun, tewas pada Mei di salon kecantikan tempat ia bekerja di kota Zapopan oleh seorang pria yang masuk dan menembaknya saat ia sedang siaran langsung di TikTok, menurut jaksa negara bagian Jalisco.

Pemimpin lain yg disanksi termasuk Julio Alberto Castillo Rodriguez, Gonzalo Mendoza Gaytan, dan Audias Flores Silva, berdasarkan pernyataan Departemen Keuangan.

MEMBACA  Siapa yang seharusnya dihitung sebagai orang Afrika?