Alcaraz Lawan Sinner di Final AS Usai Kalahkan Djokovic

Dipublikasi Pada 6 Sept 2025

Unggulan kedua Carlos Alcaraz mengandaskan juara 24 kali grand slam Novak Djokovic dengan skor 6-4 7-6(4) 6-2 melalui permainan yang sangat presisi untuk melaju ke final AS Terbuka, unggul dalam pertarungan yang sangat dinantikan yang memadati Arthur Ashe Stadium.

Laga pada hari Jumat tersebut digadang-gadang sebagai tiket paling panas di New York dan sesuai dengan ekspektasi, dengan skor yang tak mencerminkan intensitas pertandingan sebenarnya, saat Alcaraz, juara 2022, disambut sorak-sorai yang memekakan pada match point.

Rekomendasi Cerita

Djokovic memenangkan dua pertemuan terakhir mereka, termasuk di perempat final Australia Terbuka awal tahun ini, namun sang petenis berusia 38 tahun itu menunjukkan kelelahan melawan petenis Spanyol yang 16 tahun lebih muda darinya.

“Itu sesuatu yang sedang saya usahakan, konsistensi dalam setiap laga, dalam turnamen, dan secara umum sepanjang tahun,” ujar Alcaraz, yang memenangkan gelar major kelimanya di Roland Garros tahun ini dan menjadi runner-up di Wimbledon.

“Hanya saja tidak ada pasang-surut dalam permainan. Hanya menjaga level permainan saat memulai pertandingan, dan ingin mempertahankan level tersebut tetap tinggi sepanjang pertandingan.”

Djokovic kehilangan servisnya saat ia mengirim bola melewati baseline di game pembuka dan tak mampu menyiapkan satu pun peluang break point di set pertama, yang ditutup Alcaraz dengan servis yang tak bisa dikembalikan.

Didorong oleh deretan selebriti di tribun, unggulan ketujuh itu bangkit berlaga di set kedua, mengirimkan backhand yang luar biasa untuk mengkonversi break point di game kedua.

Tapi Alcaraz belum kehilangan satu set pun sejauh ini di New York dan tidak akan mulai melakukannya saat ia menekan pedal gas, menyiapkan break point setelah bertahan dalam reli 16 pukulan dengan salah satu pukulan forehand winner-nya dan mengkonversinya dari baseline.

MEMBACA  Rencana China untuk misi pengalihan asteroid untuk uji pertahanan planet

Terunggul 0-2 di tiebreak, Djokovic mengalahkan lawannya dalam sebuah perangungan di net dan berhenti sejenak untuk menikmati sorakan penonton, sebuah pengingat akan daya tarik abadi petenis Serbia tersebut dua dekade setelah debutnya di babak utama Flushing Meadows.

Namun petenis Spanyol itu menjaga ketenangannya, menutup tiebreak dengan dua servis lagi yang tak bisa dikembalikan sebelum Djokovic memberikannya break point dengan double fault di game keempat set ketiga.

“Sejujurnya, tidak mudah bermain melawan dirinya,” kata Alcaraz, yang mencetak winner dua kali lipat lebih banyak daripada lawannya.

“Saya memikirkan legenda tersebut, apa yang telah ia raih dalam kariernya. Sulit untuk tidak memikirkannya. Itu yang membuat menghadapinya bahkan lebih sulit.”

Sudah jelas bahwa Djokovic akan kalah saat ia melakukan double fault lagi pada poin kedua terakhir pertandingan, dan ia bersandar di net sambil memberi selamat kepada lawannya dengan senyuman setelah menyerahkan laga dengan forehand yang melebar.

“Tentu, ini membuat frustrasi di lapangan ketika kamu tidak mampu mengimbangi level tersebut secara fisik. Tetapi di saat yang sama, itu juga sesuatu yang sudah terduga,” kata Djokovic, yang meraih terakhir dari empat gelar AS Terbuka-nya pada 2023.

“Itu datang seiring waktu dan usia.”

Alcaraz, kanan, dan Djokovic berpelukan setelah pertandingan semifinal mereka di AS Terbuka pada 5 September [Timothy A Clary/AFP]

Sinner Atasi Tantangan Sengit Auger-Aliassime

Juara bertahan Jannik Sinner bertarung melampaui unggulan ke-25 Felix Auger-Aliassime 6-1 3-6 6-3 6-4 di semifinal kedua untuk menyiapkan lagi laga juara yang dahsyat dengan Alcaraz dan melanjutkan salah satu rivalitas paling menarik dalam olahraga ini.

Tak lama setelah Alcaraz merajut magisnya untuk membongkar Djokovic, Sinner yang biasanya seperti mesin kadang melakukan kesalahan tetapi unggul untuk memastikan final major ketiga secara beruntun dengan petenis Spanyol tersebut.

MEMBACA  Presiden Iran Buka Dialog dengan AS Usai Perang dengan Israel | Berita Konflik Israel-Iran

Petenis peringkat satu dunia asal Italia itu menghadapi perlawanan singkat di game kelima laga namun meningkatkan intensitas untuk hold dan menutup set pembuka yang tak seimbang ketika Auger-Aliassime mengirim backhand melebar.

Auger-Aliassime meredakan nervosity-nya di semifinal New York keduanya, break untuk unggul 5-3 di set berikutnya dalam perjalanannya untuk menyamakan kedudukan, sebelum beradu dengat Sinner di set ketiga, hanya untuk momenum berubah lagi.

Sinner, yang sebelumnya mengambil waktu medical timeout untuk masalah yang tidak disebutkan, menemukan ritmenya untuk menutup set ketiga dan menangkis tantangan kuat dari lawan asal Kanada yang bangkit tersebut dengan beberapa servis clutch di set berikutnya untuk melaju.

Sinner akan berhadapan dengan Alcaraz untuk ketiga kalinya secara beruntun di final Grand Slam pada hari Minggu. Sinner meraih gelar Australia Terbuka dan Wimbledon musim ini tetapi kalah dari Alcaraz dalam pertarungan epik lima set di final Prancis Terbuka.

“Minggu adalah hari yang sangat spesial dan final yang luar biasa lagi,” ujar Sinner. “Saya rasa rivalitas kami dimulai di sini (pada 2022) dengan memainkan pertandingan yang luar biasa. Kami adalah dua pemain yang berbeda sekarang, dengan kepercayaan diri yang berbeda pula.”

Sinner yang berperingkat satu kini memburu major kelima kariernya setelah bergabung dengan Rod Laver, Roger Federer dan Novak Djokovic sebagai satu-satunya pemain pria yang mencapai semua final Grand Slam dalam satu musim [File: Kena Betancur/AFP]