Albania telah melantik pejabat pemerintah berbasis Kecerdasan Buatan (AI) pertama di dunia dengan harapan dapat memberantas korupsi berlarut-larut yang telah lama menjangkiti negara Balkan tersebut.
Sebagaimana dilaporkan Politico Europe, menteri AI baru ini — yang tidak boleh dikelirukan dengan menteri *untuk* AI yang telah dimiliki beberapa negara seperti Kanada dan Uni Emirat Arab — telah dinamai “Diella,” yang berarti “cahaya matahari” dalam bahasa Albania.
Diumumkan pekan ini oleh Edi Rama, Perdana Menteri Albania, Diella — yang juga berfungsi sebagai avatar untuk e-Albania, portal layanan pemerintah negara itu — akan mengawasi pengadaan barang dan jasa publik, sebuah proses dimana pemerintah dan perusahaan milik negara membeli, menggunakan uang pembayar pajak, segala sesuatu mulai dari perlengkapan kantor hingga beton untuk pekerjaan jalan.
Keputusan tentang bagaimana uang tersebut dibelanjakan akan, sebagaimana dikatakan Rama dalam sebuah rapat Partai Sosialis di ibu kota Albania, Tirana, semuanya melalui Diella dalam proses “langkah-demi-langkah” yang “100 persen bebas dari korupsi, dan dimana setiap dana publik yang melalui prosedur tender 100 persen dapat dilacak.”
“Ini bukanlah fiksi ilmiah,” ujarnya, menurut Politico, “melainkan tugas dari Diella.”
Selain menjadi pengelola pengadaan nasional, pejabat AI tersebut juga akan, menurut perdana menteri, “merekrut bakat-bakat dari seluruh dunia ke sini,” dan dengan demikian entah bagaimana mengurangi “ketakutan akan prasangka dan kekakuan birokrasi.”
Meskipun belum jelas apakah Diella selaku menteri pengadaan ini memiliki dasar teknologi yang sama dengan asisten layanan pemerintah e-Albania yang bernama sama, laporan awal tahun ini dari A2, afiliasi CNN di Albania, menunjukkan bahwa yang terakhir dibangun dengan teknologi dari OpenAI dan Microsoft.
Di situs layanan pemerintah, Diella tampak mengenakan gaun dan kerudung tradisional Albania berwarna merah muda dan putih — namun hingga kini, belum jelas apakah versi menteri pengadaan akan digambarkan mengenakan sesuatu yang serupa.
Diella, avatar AI untuk e-Albania, portal layanan pemerintah negara tersebut. Pesan avatar tersebut, diterjemahkan ke bahasa Inggris, berbunyi: Selamat datang! Saya adalah asisten Anda untuk pertanyaan apa pun yang Anda miliki tentang e-Albania. Gambar via e-Albania/screenshot.
Meskipun dimaksudkan untuk memberantas korupsi dari pengedar narkoba dan geng yang memafaatkan sistem kontrak pemerintah Albania, Diella dapat, jika dibiarkan tanpa pengawasan, dengan mudah dieksploitasi oleh pelaku jahat mana pun yang tahu caranya — atau bahkan hanya membuat keputusan buruk, seperti yang telah kita saksikan berulang kali dari AI yang dibangun oleh perusahaan termasuk OpenAI.
Namun, ini tetaplah sebuah eksperimen yang menarik dalam integrasi AI ke dalam pemerintahan — dan sangat mungkin menjadi pertanda hal-hal yang akan datang di tempat lain.
Lebih lanjut tentang AI di Albania: Negara Ini Ingin Menggantikan Pemerintahnya yang Korup Dengan AI