Sutradara tersohor film dokumenter ‘Jenin, Jenin’ meninggalkan warisan perlawanan artistik.
Diterbitkan Pada 25 Des 202525 Des 2025
Aktor dan sineas Palestina yang diakui, Mohammad Bakri, telah meninggal dunia di Israel utara, mengakhiri karier selama lima dekade yang meneguhkannya sebagai salah satu suara paling berpengaruh dalam perfilman Palestina.
Bakri wafat pada hari Rabu di Galilee Medical Centre, Nahariya, setelah menderita masalah jantung dan paru-paru, menurut keterangan pejabat rumah sakit.
Rekomendasi Cerita
Kepergiannya menghilangkan sosok besar yang karyanya langsung menantang narasi Israel dan pertarungan hukumnya selama puluhan tahun melawan sensor menjadi bab penentu dalam perlawanan budaya Palestina.
Pria berusia 72 tahun itu paling dikenal lewat film dokumenternya tahun 2002, *Jenin, Jenin*, yang merekam kesaksian warga Palestina pasca operasi militer Israel yang menghancurkan di kamp pengungsi itu, yang menewaskan 52 warga Palestina.
Film itu memicu kontroversi bertahun-tahun di Israel namun mengangkat status Bakri sebagai kreator dan akan membayangi sisa hidupnya.
Otoritas Israel melarang pemutaran film dokumenter itu pada 2021, dengan Mahkamah Agung menegakkan pelarangan tersebut pada 2022, dengan alasan film itu fitnah.
“Saya berniat mengajukan banding atas putusan itu karena tidak adil, karena mengebiri kebenaran saya,” kata Bakri kepada situs berita Walla saat itu.
Lima prajurit menggugat Bakri, dan pengadilan pada akhirnya mendenda dia ratusan ribu shekel sambil memerintahkan semua salinan disita dan tautan daring dihapus.
Dalam sebuah wawancara dengan British Film Institute awal tahun ini, Bakri berkata, “Saya tidak memandang Israel sebagai musuh saya … tetapi mereka menganggap saya musuh. Mereka melihat saya sebagai pengkhianat … karena membuat film.”
Lahir pada 1953 di desa Bi’ina, Galilea, Bakri adalah warga negara Palestina di Israel yang belajar sastra dan teater Arab di Universitas Tel Aviv. Dia memulai debut filmnya yang mencolok di usia 30 tahun dalam film Costa-Gavras *Hanna K*, memerankan seorang pengungsi Palestina yang berusaha merebut kembali rumah keluarganya.
Perannya sebagai tahanan Palestina dalam film Israel tahun 1984 *Beyond the Walls* meraih pujian internasional dan nominasi Academy Award untuk produksinya.
Namun, komitmen Bakri untuk menceritakan kisah-kisah Palestinalah yang mendefinisikan kariernya. Dia tampil dalam lebih dari 40 film dan menyutradarai beberapa dokumenter yang mengkaji pengalaman warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan dan di dalam Israel.
Pertunjukan teater tunggalnya *The Pessoptimist*, yang diadaptasi dari novel Emile Habibi tentang identitas Palestina, dipentaskan lebih dari 1.500 kali di seluruh dunia dan mengukuhkan statusnya sebagai ikon budaya.
Bakri meninggalkan seorang istri, Leila, dan enam anak, termasuk aktor Saleh, Ziad, dan Adam, yang mengikutinya ke dunia perfilman. Pemakamannya dilaksanakan pada hari yang sama di Bi’ina.