Afrika Selatan Nyatakan Bencana Nasional Saat Korban Tewas Banjir Mencapai 92 Jiwa

JOHANNESBURG (AP) — Afrika Selatan berada dalam keadaan darurat nasional pada Kamis, setelah korban tewas akibat banjir parah di wilayah Eastern Cape meningkat menjadi 92 orang.

Pemerintah Eastern Cape memperingati para korban banjir pekan lalu dengan Hari Berkabung Provinsi dan upacara peringatan di King Sabatha Dalindyebo Technical and Vocational Education and Training (TVET) College di Mthatha, salah satu dari sedikit sekolah yang infrastrukturnya masih utuh.

Zolile Williams, anggota dewan eksekutif, menyatakan dalam pidato bahwa penduduk provinsi pesisir ini tidak lagi sama sejak bencana terjadi. Banyak yang kini menghadapi tantangan berat untuk membangun kembali kehidupan.

"Sejak 9 Juni, provinsi ini dilanda bencana dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sekitar 92 orang meninggal di seluruh wilayah," ujar Williams. "Sejak hari itu, Eastern Cape tak pernah sama lagi. Ini pertama kalinya kami melihat mayat dalam jumlah sedemikian banyak, bahkan beberapa belum ditemukan."

Cuaca ekstrem pekan lalu membawa hujan deras, angin kencang, dan salju ke sebagian wilayah, memicu banjir di salah satu provinsi termiskin Afrika Selatan. Puluhan tewas, sementara jalan, rumah, sekolah, dan infrastruktur lainnya rusak parah.

Menurut laporan media lokal, setidaknya dua anak sekolah yang terseret arus dalam sebuah bus termasuk dalam daftar orang hilang yang belum terverifikasi. Ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Pihak berwenang meminta warga melaporkan orang hilang agar tim penyelamat dapat memperkirakan jumlah korban yang masih dicari. Pemimpin agama dari berbagai aliran Kristen hadir dalam upacara, menyalakan lilin sebagai simbol penghormatan bagi 92 korban banjir.

Dalam pengumuman resmi Rabu, Elias Sithole, Direktur Pusat Manajemen Bencana Nasional, menyatakan cuaca buruk telah merusak properti dan mengganggu layanan vital di KwaZulu-Natal, Eastern Cape, Western Cape, dan Free State. Hal ini mendorong pemerintah mendeklarasikan keadaan darurat nasional.

MEMBACA  Norwegia Siap Menjadi yang Pertama Beralih ke Listrik Sepenuhnya

Deklarasi ini memungkinkan pemerintah mengucurkan dana bantuan dan pemulihan, dan akan tetap berlaku hingga kondisi dinormalisasi atau dicabut oleh pimpinan pusat.

Presiden Cyril Ramaphosa baru-baru ini mengunjungi Mthatha, wilayah terparah terdampak banjir. Banyak korban tinggal di dataran banjir dekat sungai. Pejabat pemerintah mengakui, permukiman kumuh dengan bangunan non-formal paling menderita.

Otoritas setempat juga dikritik atas respons penyelamatan yang lambat serta buruknya kondisi infrastruktur di kawasan tersebut.