58.000 Tewas Sejak Serangan Israel ke Gaza Dimulai, Kata Warga Palestina

Lebih dari 58.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023, menurut pejabat kesehatan di wilayah yang sebagian besar telah hancur, menyusul laporan terbaru tentang serangan terhadap rumah keluarga dan lokasi distribusi air.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok Islamis Hamas, tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang serta tidak dapat diverifikasi secara independen. Namun, organisasi internasional seperti PBB menganggap angka tersebut sebagian besar dapat dipercaya.

Sekitar 50 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza hanya pada hari Minggu, dilaporkan oleh agensi berita Palestina WAFA, mengutip sumber medis.

Sepuluh orang tewas dalam pemboman rumah keluarga di Nuseirat, Gaza tengah, menurut WAFA, tanpa memberikan detail lebih lanjut tentang identitas korban. Ketika dimintai tanggapan, militer Israel mengatakan akan menyelidiki laporan tersebut.

Rumah Sakit al-Awda di Gaza utara melaporkan serangan udara Israel pada pagi hari terhadap lokasi distribusi air di Nuseirat, menewaskan delapan orang, termasuk enam anak-anak.

Setidaknya 16 orang luka-luka dalam serangan tersebut, menurut rumah sakit. WAFA, mengutip rumah sakit, melaporkan sedikitnya 10 orang tewas.

Militer Israel mengatakan, saat dimintai tanggapan, bahwa mereka menargetkan anggota organisasi Islamic Jihad Palestina di Gaza tengah, namun kesalahan teknis menyebabkan amunisi mereka jatuh “puluhan meter dari target.” Mereka menyadari adanya korban jiwa akibat insiden tersebut, yang sedang diselidiki.

Militer menekankan bahwa serangannya ditujukan pada Hamas dan kelompok teroris lain di Gaza, serta mengatakan mereka mengambil langkah untuk melindungi warga sipil dan menyesali penderitaan yang dialami warga sipil tak terlibat.

Namun, Israel menghadapi tuduhan pembersihan etnis dan “ketidakpedulian terhadap nyawa manusia” dari pejabat PBB, sementara Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Gaza.

MEMBACA  Mahkamah Agung Israel Membatalkan Undang-Undang Peradilan

Militer Israel juga mengatakan telah melakukan lebih dari 150 serangan udara terhadap target di Gaza pada Sabtu, termasuk anggota organisasi teroris dan gudang senjata.

WAFA juga melaporkan korban dari serangan Israel di Gaza utara dan selatan. Laporan dari kedua belah pihak tidak dapat diverifikasi secara independen karena Israel tidak mengizinkan jurnalis asing masuk ke wilayah pesisir yang terkepung dan porak-poranda itu.

Konflik selama puluhan tahun kembali memanas setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 diculik.

Rencana Israel untuk kamp kota Rafah bisa menelan biaya miliaran

Rencana Israel untuk membangun kamp bagi warga Palestina di selatan Gaza bisa menelan biaya beberapa miliar dolar, menurut laporan situs berita Israel ynet, mengutip pejabat tinggi Israel.

Pembangunan “kota kemanusiaan” di Rafah diperkirakan membutuhkan biaya antara €2,6 miliar ($3,5 miliar) hingga €3,9 miliar, dengan Israel awalnya menanggung hampir seluruh biaya.

Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan awal pekan ini bahwa Israel berencana membangun “kota kemanusiaan” untuk 600.000 warga Palestina yang mengungsi akibat perang di selatan Jalur Gaza, di atas reruntuhan Rafah.

Ratusan ribu warga Palestina yang saat ini tinggal di tenda di daerah al-Mawasi akan ditempatkan di kamp baru ini, katanya.

Israel mengatakan ingin memungkinkan warga Palestina “pergi secara sukarela” dari wilayah yang kini sebagian besar telah menjadi puing. Namun kritikus menyuarakan kekhawatiran bahwa lokasi ini bisa menjadi kamp interniran yang berpotensi memfasilitasi deportasi paksa warga Palestina dari tanah tersebut dalam jangka panjang.

Tidak jelas apakah kamp seperti ini akan benar-benar dibangun, bahkan mereka yang terlibat dalam perencanaanpun meragukannya, menurut laporan ynet yang mengutip sumber dari Kabinet Israel. Militer Israel juga sangat kritis terhadap rencana ini, menurut laporan.

MEMBACA  Iran Perketat Sikap terhadap IAEA dan Kepalanya Pasca Serangan AS-Israel | Berita Senjata Nuklir

Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan dalam unggahan di X bahwa Netanyahu membiarkan mitra koalisi sayap kanannya “berkhayal liar dengan fantasi ekstrem” demi mempertahankan pemerintahan koalisinya yang rapuh.

Netanyahu, yang telah menghadapi persidangan korupsi selama bertahun-tahun, bergantung pada garis keras dalam koalisinya untuk bertahan secara politik. Mereka terus menuntut lebih dalam perang Gaza, memberikan tekanan tambahan pada pemimpin Israel itu.

Kekuatan radikal di Israel, termasuk beberapa menteri sayap kanan dalam pemerintahann Netanyahu, secara terbuka membahas deportasi paksa penduduk Gaza dan pendirian pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.