Oleh Gianluca Lo Nostro
(Reuters) – Worldline mempersempit perkiraan laba untuk tahun 2025 pada hari Selasa dan memberikan sinyal akan ada lebih banyak penjualan aset dalam beberapa minggu kedepan. Perusahaan pembayaran digital Prancis ini sedang berusaha untuk mengembalikan kepercayaan investor setelah mengalami kemunduran dalam tata kelola perusahaan dan kehilangan klien.
Perusahaan sekarang mengharapkan laba EBITDA yang disesuaikan antara 830 juta dan 855 juta euro. Sebelumnya, perkiraannya adalah 825 juta hingga 875 juta euro.
Arus kas bebas diperkirakan antara minus 30 juta euro dan impas, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Worldline mengumumkan pada bulan Juli rencana penjualan unit Mobility & e-Transactional Services-nya ke Magellan Partners dengan nilai 410 juta euro.
"Kami berencana untuk menyelesaikan transaksi ini pada paruh pertama tahun 2026, dan kami akan mengumumkan beberapa transaksi tambahan dalam beberapa minggu mendatang," kata CEO Pierre-Antoine Vacheron dalam sebuah panggilan dengan wartawan.
Worldline telah kehilangan sekitar 90% dari nilai pasarnya sejak puncaknya saat pandemi. Perusahaan ini terdampak oleh beberapa peringatan laba, perubahan tata kelola, dan laporan media yang menuduhnya menyembunyikan penipuan oleh klien. Jaksa di Belgia sedang menyelidiki kemungkinan pencucian uang di unit lokalnya.
Vacheron mengatakan Worldline telah menyelesaikan tinjauan eksternal terhadap portofolio dan kerangka kepatuhan merchantnya, dan menyatakan itu "sesuai dengan tolok ukur industri".
Ketika ditanya tentang penyempitan perkiraan laba, Vacheron menjawab: "Prioritas utama saya adalah mengembalikan kredibilitas dan kepercayaan pada panduan yang kami berikan."
Pendapatan kuartal ketiga mencapai 1,1 miliar euro, turun 0,8% dari tahun sebelumnya tetapi sesuai dengan ekpektasi analis.
Grup ini akan mempresentasikan strategi jangka menengahnya pada acara capital markets day tanggal 6 November.
($1 = 0,8575 euro)
(Dilaporkan oleh Gianluca Lo Nostro; Disunting oleh Matt Scuffham)