Graceland, rumahnya Elvis Presley yang legendaris di Amerika, sangat terkenal. Tapi, seorang perempuan dari Missouri tetap berusaha menjualnya secara palsu.
Menurut laporan The New York Times, rencana ini dibuat untuk mengambil uang jutaan dolar dari keluarga Presley. Jeanine Findley, yang umurnya 54 tahun, mencoba untuk menyita Graceland.
Findley akhirnya dihukum penjara selama empat tahun sembilan bulan. Dia mengaku bersalah atas penipuan lewat pos, sementara tuntutan pencurian identitasnya dihapus.
Penipuan ini mulai sekitar enam bulan setelah Lisa Marie Presley, putri Elvis, meninggal dunia di tahun 2023.
Sebuah perusahaan palsu bernama Naussany Investments & Private Lending LLC mengaku bahwa Lisa Marie pernah meminjam uang $3.8 juta dan menjadikan Graceland sebagai jaminannya, tapi tidak membayar kembali sebelum dia meninggal.
Berdasarkan berkas pengaduan, Findley pakai banyak nama samaran, alamat email, dan dokumen palsu untuk ancam akan menyita properti itu. Dia juga kirim dokumen klaim palsu ke kantor register Shelby County dan pasang pengumuman penjualan palsu di koran Memphis.
Kedengarannya mustahil, ya? Bagaimana bisa ada penipu yang jual rumah kamu tanpa sepengetahuanmu? Tapi, penjualan rumah palsu seperti ini bisa saja terjadi.
Di Kanada tahun 2023, dilaporkan bahwa sedikitnya 30 rumah di area Toronto telah dijual atau digadaikan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Di empat kasus, pencurian identitas dan penipuan pengalihan kepemilikan dipakai untuk mencuri rumah itu.
Tapi, tidak semua penipuan properti serumit itu. Ini beberapa jenis penipuan yang bisa pengaruhi pembeli dan penjual:
Penipuan kepemilikan (Title fraud): Pencurian identitas dipakai untuk mencuri sertifikat rumah, lalu penipu jual rumahnya atau ajukan pinjaman baru.
Penipuan akta quitclaim (Quitclaim deed fraud): Akta quitclaim adalah dokumen hukum untuk mengalihkan kepemilikan. Penipu bisa pakai dokumen ini yang dipalsukan untuk ambil alih kepemilikan.
Penipuan penyitaan (Foreclosure fraud): Penipu biasanya target orang yang sedang ada masalah keuangan atau ancaman penyitaan rumah. Mereka menawarkan bantuan, tapi minta kepemilikan rumah kamu sebagai jaminannya.
Ada juga penipuan transfer uang (wire transfer fraud) yang target calon pembeli rumah. Peretas bobol akun email dan buat profil palsu untuk perusahaan sertifikat, pembeli, penjual, dan agen properti. Lalu mereka kirim instruksi untuk setor uang, seperti uang muka, yang akhirnya masuk ke tangan penipu.
Bagaimana cara lindungi diri dari penipuan properti?
- Jaga informasi pribadi kamu. Hati-hati bagikan data di internet. Jangan sembarangan kasih nama lengkap, alamat, tanggal lahir, nomor jaminan sosial, atau informasi bank.
- Periksa tagihan dan laporan bank secara rutin untuk pastikan semuanya normal.
- Cek laporan kredit kamu secara teratur. Kamu berhak dapat satu laporan kredit gratis setiap tahun dari tiga biro kredit nasional: Equifax, Experian, dan TransUnion. Hanya ada satu website resmi untuk minta laporan gratis ini.
- Jika tempat tinggal kamu tawarkan peringatan gratis untuk perubahan pada sertifikat rumah, daftarlah.
- Penipu sering target rumah yang kosong, misalnya yang pemiliknya tinggal di luar negeri atau pindah ke panti jompo. Minta tetangga untuk periksa rumah tersebut sesekali. Kamu juga bisa pasang Google alert untuk alamat rumahmu, kalau-kalau muncul di website properti atau sewa.
Bergabunglah dengan 200,000+ pembaca dan dapatkan cerita terbaik dari Moneywise serta wawancara eksklusif — insight jelas yang dikurasi dan dikirim setiap minggu. Langganan sekarang.
Kami hanya menggunakan sumber yang diverifikasi dan laporan pihak ketiga yang kredibel. Untuk detailnya, lihat etika dan panduan editorial kami.
Sumber: The New York Times (1); CBC (2)
Artikel ini hanya untuk informasi saja dan bukan sebagai nasihat. Disampaikan tanpa jaminan apa pun.