Setelah melihat pemimpin teknologi perusahaan ritel bahas banyak agen baru hari Rabu di acara New York City, jawaban “Ya” mungkin tidak terdengar aneh bagi beberapa orang.
Raksasa ritel ini memperlihatkan visi mereka tentang bagaimana agen AI akan mengubah cara pelanggan belanja di platform digital, cara karyawan toko dan kantor bekerja, serta cara vendor dan penjual lacak performa produk. Di beberapa kasus, teknologi ini sudah digunakan.
“Walmart fokus banget sama agen,” kata CTO Suresh Kumar ke wartawan. “Agen bisa bikin hidup lebih gampang di semua aspek kerja kami,” tambahnya.
Walmart dulunya toko fisik, tapi sekarang juga pemimpin di bisnis online. Dengan pakai agen AI, mereka bahkan lebih depan dari banyak perusahaan digital.
Bagi banyak orang di industri teknologi, agen adalah evolusi AI selanjutnya—di mana AI tidak cuma bantu, tapi bisa selesaikan tugas komplek sendiri tanpa campur tangan manusia. Bagi Walmart, ini langkah logis dari transformasi teknologi mereka selama beberapa tahun terakhir. Kumar bilang Walmart punya keunggulan karena punya banyak data dari pelanggan dan pengalaman sebagai perusahaan dengan karyawan terbanyak di dunia.
Dia dan pemimpin teknologi Walmart tunjukkan contoh 4 ‘super agen’ yang bertugas sebagai manajer bagi agen lain. Untuk pelanggan, ada Sparky, asisten AI yang bisa jawab pertanyaan produk dan kasih saran. Nantinya, Sparky bisa otomatis pesan barang kebutuhan mingguan sesuai kebiasaan belanja pelanggan, bahkan siapkan pesanan buat acara spesifik.
Pemimpin lain tunjukkan contoh agen internal untuk bantu karyawan toko, staf kantor, dan vendor. Beberapa sudah dipakai, yang lain masih datang.
“Ini bukan cuma omong kosong,” kata satu eksekutif.
Tapi banyak pertanyaan belum terjawab. Bagaimana dampaknya ke jumlah karyawan? Apakah keuntungan dari AI lebih besar dari biayanya?
“Kami harap pekerjaan akan berubah, tapi belum tahu seperti apa,” kata eksekutif Walmart Dave Glick.
Di tingkat industri, apakah Walmart mau ikut di dunia di mana pelanggan percayakan agen belanja dari perusahaan lain? CTO Walmart Hari Vasudev bilang mereka siapkan teknologi, tapi keputusan akhir ada di bagian lain.
“Saya tidak mau paksakan model bisnis; saya ingin bangun se-terbuka mungkin,” katanya. “Tergantung ekonomi dan hubungan bisnis.”
Kalau kamu karyawan atau mantan karyawan Walmart dan mau berbagi info, hubungi Jason Del Rey di [email protected], [email protected], atau lewat Signal/WhatsApp di 917-655-4267. Bisa juga lewat LinkedIn atau X @delrey.