Harga saham naik di Wall Street pada hari Rabu. Banyak perusahaan di Amerika memberikan laporan keuangan mereka dan ada juga berita tentang ekonomi AS.
Indeks S&P 500 naik 0,5%. Dow Jones naik 62 poin, atau sekitar 0,1%. Indeks Nasdaq juga naik 0,8%.
Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya turun. Saham-saham teknologi besar sekali lagi memimpin pasar. Nvidia naik 1,6% dan Alphabet (pemilik Google) naik 2,4%. Perusahaan-perusahaan ini sangat berpengaruh karena nilainya yang besar.
Perusahaan industri besar juga membantu mengangkat pasar. Banyak perusahaan dari berbagai industri melaporkan hasil keuangan dan ramalan mereka untuk masa depan.
McDonald’s naik 2% karena penjualannya untung dari kembalinya menu Snack Wraps. Sebuah perusahaan wewangian, International Flavors & Fragrances, melonjak 4,7% karena untungnya lebih baik dari perkiraan.
Tapi, tidak semua perusahaan untung. Pembuat Taser, Axon Enterprise, jatuh 11,9% karena ramalan untungnya lebih lemah. Live Nation Entertainment juga turun 7,8% karena hasilnya tidak sesuai perkiraan.
Laporan-laporan keuangan ini memberikan informasi penting tentang konsumen dan ekonomi, apalagi karena data dari pemerintah sedang berhenti. Laporan bulanan tentang inflasi dan pekerjaan sudah tidak ada, jadi ini jadi sumber informasi utama.
Masih ada beberapa laporan ekonomi swasta yang bisa dilihat. Laporan dari ADP menunjukkan lapangan kerja naik lebih dari perkiraan di bulan Oktober. Laporan ini memberikan gambaran tentang pasar tenaga kerja, yang secara umum sedang melemah.
Sektor jasa, yang merupakan bagian terbesar ekonomi AS, tumbuh lebih dari perkiraan di bulan Oktober. Laporannya menunjukkan bahwa meski kegiatan usaha tumbuh, lapangan kerjanya masih berkurang.
Seorang ahli ekonomi berkata bahwa laporan ini memberi tanda yang meyakinkan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap ada di bulan Oktober.
Pasar tenaga kerja yang lemah masih menjadi perhatian besar untuk Bank Sentral AS (The Fed). Bank Sentral sudah memotong suku bunga dua kali tahun ini untuk membantu ekonomi. Namun, para pejabat bank sentral khawatir memotong suku bunga lagi karena inflasi masih tinggi.
Gabungan antara pasar kerja yang lemah dan inflasi yang tinggi ini membuat Bank Sentral dalam posisi yang sulit.
Seorang analis berkata bahwa laporan ADP ini seharusnya membuat jelas bahwa pemotongan suku bunga di bulan Desember sekarang mungkin terjadi. Pasar tenaga kerja hampir berhenti berkembang, dan itu akan menarik perhatian The Fed.
Namun, harapan Wall Street untuk pemotongan suku bunga lagi di Desember sudah berkurang. Sekarang, investor memprediksi kemungkinannya 65%, turun dari 90% sebelumnya.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury naik. Imbal hasil Treasury 10 tahun naik jadi 4,15%. Imbal hasil Treasury 2 tahun naik jadi 3,62%.
Pasar saham di Eropa naik, sedangkan pasar saham di Asia kebanyakan tutup lebih rendah.