NEW YORK (AP) — Saham naik ke rekor baru lagi pada hari Senin. Ini terjadi sebelum minggu yang penuh dengan acara-acara penting yang bisa pengaruhi pasar saham Wall Street.
Indeks S&P 500 naik 1,2%. Dow Jones Industrial Average tambah 337 poin, atau 0,7%, dan Nasdaq composite melonjak 1,9%. Ketiga indeks ini mencapai rekor tertinggi baru untuk hari kedua berturut-turut.
Saham di Asia juga naik. Kenaikan ini terjadi sebelum pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat dan Cina pada hari Kamis. Ada harapan bahwa pertemuan ini bisa mengurangi ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia. Jika ketegangan berkurang, ekonomi global bisa terus tumbuh.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent bilang sudah ada "kerangka kerja" untuk dibahas Presiden Donald Trump dan pemimpin Cina Xi Jinping. Trump sendiri bilang dia merasa "baik" tentang hubungan dengan Cina.
Itu hanya satu dari banyak hal yang harus berjalan baik minggu ini. Jika berjalan baik, rally (kenaikan besar) pasar saham AS yang memecahkan rekor bisa lanjut. S&P 500 telah melonjak 38% sejak titik terendahnya di bulan April. Waktu itu, kekhawatiran tentang tarif Trump untuk Cina dan negara lain sangat tinggi.
Selain harapan perdagangan membaik, rally ini juga didukung ekspektasi untuk beberapa hal lain. Salah satunya adalah bahwa Federal Reserve akan terus menurunkan suku bunga. Tujuannya untuk membantu pasar tenaga kerja yang melambat. Pengumuman Fed tentang suku bunga akan datang hari Rabu. Hampir semua pedagang memperkirakan suku bunga akan turun lagi.
Tapi ini belum pasti. Sebab, Fed juga memperingatkan mereka mungkin harus berubah pikiran jika inflasi naik terlalu cepat. Ini karena suku bunga rendah bisa buat inflasi lebih buruk.
Laporan inflasi bulanan terakhir sedikit lebih baik dari perkiraan ekonom. Ini menaikkan harapan. Tapi, laporan ini mungkin yang terakhir untuk sementara waktu jika pemerintah AS tutup. Hal ini bisa mengaburkan perkiraan tentang penurunan suku bunga.
Selain suku bunga rendah, ekspektasi lain yang mendongkrak saham adalah ramalan bahwa perusahaan AS akan terus mencatatkan pertumbuhan laba yang kuat.
Keurig Dr Pepper naik 7,6% hari Senin setelah laba kuartal terbarunya sesuai ekspektasi analis. Perusahaan di balik merek Canada Dry dan Green Mountain coffee mengatakan mereka dapat untung dari harga produk K-Cup yang lebih tinggi.
Beberapa saham paling berpengaruh di Wall Street akan laporkan hasilnya minggu ini. Termasuk Alphabet, Meta Platforms, dan Microsoft pada hari Rabu. Lalu Amazon dan Apple pada hari Kamis. Perusahaan-perusahaan ini harus tunjukkan pertumbuhan besar dan buktikan bahwa pengeluaran besar-besaran untuk teknologi kecerdasan buatan (AI) itu worth it.
Kekhawatiran mulai muncul bahwa AI mungkin sedang dalam gelembung (bubble), mirip dengan demam dot-com yang akhirnya pecah tahun 2000. Sejauh ini tahun ini, saham Nvidia sudah naik 42,6%. Qualcomm melonjak 11,1% hari Senin setelah merilis produk AI untuk pusat data.
Pengumuman merger dan akuisisi juga gerakkan saham hari Senin. Cadence Bank naik 4,4% setelah Huntington Bancshares mengatakan akan membeli bank itu dengan harga $7,4 miliar. Huntington sendiri turun 2,7%.
Avidity Biosciences melonjak 42,4% setelah Novartis setuju untuk membeli perusahaan biofarmasi yang berbasis di San Diego itu dengan harga $12 miliar.
Secara total, S&P 500 naik 83,47 poin ke 6.875,16. Dow Jones Industrial Average tambah 337,47 ke 47.544,59, dan Nasdaq composite naik 432,59 ke 23.637,46.
Di pasar saham luar negeri, indeks naik sedikit di Eropa setelah kenaikan lebih besar di Asia. Saham di Shanghai naik 1,2% dan di Hong Kong naik 1%. Kenaikan lebih besar terjadi di Tokyo, dimana Nikkei 225 melompat 2,5%, dan di Seoul, Kospi Korea Selatan naik 2,6%.
Nikkei 225 tembus level 50.000 untuk pertama kalinya. Jajak pendapat menunjukkan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, dapat dukungan publik yang tinggi untuk kebijakannya yang ramah pasar. Takaichi mendukung kenaikan belanja untuk pertahanan, yang telah mendongkrak harga saham perusahaan pertahanan besar, seperti Kawasaki Heavy Industries yang melonjak 9% hari Senin.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS 10-tahun turun jadi 3,99% dari 4,02% pada Jumat sore.
Semua optimisme di pasar keuangan ini bantu turunkan harga emas. Harga emas terhenti setelah hampir sentuh $4.400 per ons minggu lalu, saat ia cetak rekor terbarunya. Harganya sempat jatuh di bawah $4.000 hari Senin, tapi masih naik lebih dari 50% sejauh tahun ini.
—
Penulis Bisnis AP, Matt Ott dan Elaine Kurtenbach, berkontribusi.