Verizon Akan Memangkas 15.000 Pekerjaan Usai CEO Baru Tegaskan “Pengurangan Biaya Adalah Cara Hidup Kami”

Perusahaan telekomunikasi besar Verizon akan melakukan pemotongan kerja. Ini terjadi sekitar satu bulan setelah CEO barunya, Daniel Schulman, mulai bekerja.

Menurut The Wall Street Journal, Verizon berencana memotong sekitar 15,000 pekerjaan minggu depan. Perusahaan ini memiliki pendapatan lebih dari $101 miliar tahun ini. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya karena persaingan yang semakin ketat.

Pemotongan ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Verizon. Sebagian besar akan dilakukan melalui pemecatan (PHK). Pada akhir 2024, Verizon punya hampir 99,600 karyawan penuh. Perusahaan juga berencana mengubah sekitar 200 toko menjadi waralaba, sehingga karyawannya tidak lagi jadi pegawai Verizon.

Verizon tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Fortune.

Daniel Schulman, yang sebelumnya adalah CEO PayPal, menjadi CEO Verizon sebulan yang lalu. Dia bilang Verizon sedang berada di titik yang sangat penting. Satu-satunya cara untuk sukses adalah dengan bekerja lebih keras dan menang di pasar.

Pada kuartal ketiga, Verizon kehilangan sekitar 7,000 pelanggan ponsel dengan kontrak bulanan (postpaid). Padahal, analis memperkirakan mereka akan dapat tambahan 19,000 pelanggan. Ini adalah kuartal ketiga berturut-turut mereka kehilangan pelanggan seperti itu.

Sementara itu, pesaingnya seperti AT&T dan T-Mobile justru melaporkan kenaikan jumlah pelanggan postpaid. Schulman mengatakan dia berencana mengurangi biaya perusahaan dan mencari cara untuk menghentikan kehilangan pelanggan. Dia berkata, “Kami punya banyak kesempatan untuk jadi lebih efisien. Pengurangan biaya akan menjadi cara hidup bagi kami di sini.”

Selama hampir 10 tahun sebagai CEO PayPal, Schulman membantu perusahaan itu menjadi platform pembayaran global. Pendapatan PayPal naik lebih dari tiga kali lipat. Dia juga adalah CEO pertama Virgin Mobile dan membantu penjualan perusahaan itu ke Sprint Nextel senilai $483 juta pada tahun 2009.

MEMBACA  Rencana Penutupan Bisnis Big Lots Sale ke Nexus Gagal