Turki Menahan Lima Wali Kota dalam Aksi Penindasan Terbaru terhadap Oposisi

Buka Editor’s Digest secara gratis

Roula Khalaf, Editor FT, memilih cerita favoritnya di newsletter mingguan ini.

Otoritas Turki menahan lima wali kota dan mengeluarkan surat penangkapan untuk puluhan pejabat lain dalam operasi yang makin luas, berpusat pada wali kota Istanbul yang populer. Dia ditahan setelah menantang Presiden Recep Tayyip Erdoğan untuk jabatan tertinggi di negara itu.

Polisi pada Sabtu menggerebek kantor kotamadia dan menangkap tiga wali kota distrik di Istanbul, serta mantan anggota parlemen dari Partai Rakyat Republikan (CHP), partai oposisi utama, menurut agensi berita Anadolu. Dua wali kota CHP di provinsi Adana juga ditahan. Anadolu bilang total 30 orang ditangkap.

Erdoğan menuduh pemerintah kota Istanbul menjalankan “organisasi kriminal” setelah wali kotanya, Ekrem İmamoğlu, didakwa korupsi dan terorisme pada Maret. İmamoğlu menyangkal tuduhan itu, bilang Erdoğan “menggunakan hukum sebagai senjata” untuk menghancurkan tantangan terhadap pemerintahannya selama 22 tahun.

Penangkapan İmamoğlu memicu protes anti-pemerintah terbesar dalam lebih dari 10 tahun, dengan pendukungnya menuduh Erdoğan otoriter. Menurut survei, İmamoğlu yang berusia 53 tahun akan mengalahkan Erdoğan dalam pilpres, seiring ketidakpuasan terhadap pengelolaan ekonomi pemerintah.

Penangkapan itu bikin investor panik, memaksa bank sentral menghabiskan sekitar $50 miliar cadangan untuk stabilkan lira, yang masih di level terendah sepanjang masa. Indeks saham utama Turki turun 17% sejak İmamoğlu dipenjara.

Kekacauan ini memaksa bank sentral menaikkan suku bunga acuan jadi 46% untuk tekan inflasi harga konsumen yang mencapai 38% per tahun. Gabungan suku bunga tinggi dan inflasi telah menghambat ekonomi Turki sebesar $1,3 triliun. Data Jumat lalu menunjukkan ekonomi hanya tumbuh 2% di kuartal pertama, di bawah perkiraan analis.

MEMBACA  Dua Pimpinan Vanguard Paparkan Visi Investasi Berbasis Kuantum

Kritik dari sekutu Barat Turki sebagian besar diam. Tapi Nacho Sánchez Amor, pelapor Parlemen Eropa untuk Turki, mengunjungi İmamoğlu di penjara pada Jumat. Dia memposting pesan di X, menyerukan Turki menghormati hukum dan bebaskan İmamoğlu.

Ratusan pejabat kotamadia Istanbul dan tokoh CHP lain telah dipenjara dalam operasi berturut-turut sejak Maret. Pemerintah bilang penangkapan ini bukan motif politik dan menunjukkan tak ada yang di atas hukum.

Ketua CHP, Özgür Özel, mengadakan rapat darurat dengan anggota parlemen dan pejabat lokal Istanbul untuk bahas respons terhadap penangkapan terbaru, kata partai itu.