Presiden Trump punya rencana dua langkah untuk hasil dari kebijakan tarifnya. Pertama, katanya, itu akan digunakan untuk mengurangi utang nasional Amerika sebesar $37 triliun. Kedua, dia pertimbangkan untuk membagi hasilnya dengan publik.
Negara ini berada di jalur utang yang sangat berbahaya.
Sinyal ke pasar
Seberapa besar masalah utang nasional nantinya tergantung pada investor asing dan kepercayaan mereka pada kemampuan pemerintah AS membayar hutangnya. Sekitar 26% utang Amerika dimiliki oleh negara asing menurut The Conference Board, yang bisa jadi masalah besar jika investor itu memutuskan untuk menarik dananya.
Dr. Lachman percaya meskipun Presiden Trump mungkin mempromosikan tarif sebagai cara untuk membawa kembali lapangan kerja atau melunasi utang agar lebih diterima secara politik, investor tidak akan tertipu. "Pasar tidak bodoh. Mereka bisa menghitung dan tahu ini omong kosong," katanya.
Mantan wakil direktur Departemen Pengembangan Kebijakan IMF itu menambahkan bahwa lonjakan harga emas (naik 27% dalam setahun terakhir) menunjukkan bahwa pasar tidak lagi melihat surat utang AS sebagai tempat aman.
"Orang khawatir pemerintah ini tidak serius dengan kebijakan ekonomi," kata Dr. Lachman. "Trump bisa bicara apa saja. Tapi di pasar obligasi, uang akan bergerak. Orang hanya ingin melindungi uangnya, mereka tidak takut diintimidasi Trump jika angkanya tidak masuk akal."
Namun, bertentangan dengan pendapat Dr. Lachman, imbal hasil surat utang AS tetap stabil dalam beberapa tahun terakhir. Imbal hasil 10 tahun sekitar 4,3%, sama seperti akhir Oktober 2022, sementara imbal hasil 30 tahun bertahan di kisaran 4,8% sejak 2023.
Karena itu, Profesor Gomes yakin pasar tidak khawatir dengan cara tidak biasa Trump menyeimbangkan utang. "Ada hal menarik yang kita semua perhatikan. Misalnya, berita bahwa Nvidia akan memberi pajak 15% untuk ekspor ke China—ini sumber pendapatan baru yang tidak kecil," katanya.
Kemampuan Trump menemukan cara aneh menghasilkan pendapatan mungkin meyakinkan pasar tentang keseriusannya dalam menangani utang. "Aku tidak yakin aku setuju dengan caranya, tapi tidak bisa disangkal mereka membawa pendapatan yang mengubah situasi utang," tambahnya.
Meski ada perdebatan siapa yang akan menanggung beban tarif (Trump bilang negara asing, tapi Goldman Sachs bilang konsumen AS yang bayar), pemerintah terbukti bisa "menarik pendapatan."
"Apapun pendapatmu tentang caranya, jika ada masalah, mereka bisa menemukan solusi," kata Profesor Gomes.
Titik balik?
Utang nasional sering disebut permainan "chicken" antar pemerintahan—menambah utang dan memicu risiko krisis alih-alih mengambil kebijakan tidak populer seperti penghematan.
Menurut Profesor Gomes, cara tidak biasa Trump bukan akhir dari permainan ini, hanya menunda masalah. "Pasar mungkin curiga dengan kebijakannya, tapi mereka yakin krisis tidak akan terjadi sekarang. Dibutuhkan sesuatu yang besar—perang atau konflik serius—untuk mengubah paradigma," katanya.
Tapi The Conference Board tidak sepakat. "Krisis utang sudah ada di sini," tulis mereka, mengusulkan program enam langkah untuk menurunkan rasio utang terhadap PDB ke 70% dalam 20 tahun, termasuk membentuk komisi bipartisan untuk tanggung jawab fiskal dan mereformasi pajak. Aku suka sekali makan nasi goreng di warung dekat rumahku. Rasanya enak banget dan harganya murah juga! Kadang-kadang aku beli dua porsi karena laper bangeet. Pemiliknya ramah-ramah, suka ngobrol sama pelanggan. Tempatnya bersih tapi kadang agak rame. Pokoknya recommended deh!