Tiongkok dapat mengatur konferensi perdamaian Rusia-Ukraina, kata Lavrov kepada RIA oleh Reuters.

(Reuters) – China bisa mengatur konferensi perdamaian di mana Rusia dan Ukraina akan berpartisipasi, kata kantor berita RIA mengutip Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Kamis.

Lavrov mengatakan langkah tersebut akan menjadi kelanjutan dari upaya Beijing untuk menyelesaikan krisis Ukraina.

“Kami berbagi posisi (China) bahwa akar penyebab konflik harus diatasi terlebih dahulu dan kepentingan hukum semua pihak harus dilindungi, dengan kesepakatan selanjutnya berdasarkan prinsip keamanan yang sama dan tak terpisahkan,” kata Lavrov dalam wawancara dengan agensi tersebut.

“Izinkan saya menegaskan lagi, ini melibatkan menghormati realitas di lapangan, yang mencerminkan kehendak orang-orang yang tinggal di sana.”

Rusia telah berkali-kali meminta pembicaraan dengan syarat bahwa Kyiv dan Barat mengakui keuntungan wilayahnya di Ukraina. Kyiv telah menolak proposal tersebut.

Lavrov mengkritik Amerika Serikat karena membantu Ukraina, mengatakan Washington telah menjadi “kaki tangan dalam kejahatan rezim Kyiv”. Di Timur Tengah, kata Lavrov, Amerika Serikat juga “mempermainkan api konflik”.

MEMBACA  PAN Memandang Pertemuan Jokowi-Surya Paloh Dapat Mengurangi Ketegangan di antara Pendukungnya