Tingkat Pengangguran Lulusan Baru Melonjak Lebih Cepat daripada Rata-Rata Pekerja, Ungkap Bank of America

Menurut analisis dari Institute Bank of America, tingkat pengangguran untuk lulusan baru kuliah di Amerika Serikat sudah lebih tinggi daripada tingkat pengangguran untuk semua pekerja. Ini menandakan perubahan besar dari tren pasar tenaga kerja sebelum pandemi.

Selama sepuluh tahun terakhir, lulusan baru umur 22 sampai 27 tahun biasanya punya tingkat pengangguran yang lebih rendah. Tapi, sejak pandemi COVID-19, pola ini berbalik. Tingkat pengangguran mereka sekarang selalu lebih tinggi. Pada Juli 2025, tingkat pengangguran nasional naik jadi 4.2%, tapi angkanya lebih tinggi untuk lulusan baru.

Tantangan Gen Z di Pasar Tenaga Kerja

Laporan itu menemukan bahwa lebih dari 13% orang Amerika yang menganggur pada Juli adalah "pendatang baru" atau orang yang cari kerja untuk pertama kalinya, yang kebanyakan dari Gen Z. Angka seperti ini belum terlihat sejak tahun 1988, hampir empat puluh tahun yang lalu. Ini menunjukkan tantangan sulit yang dihadapi generasi muda. Prospek kerja untuk kelompok ini mungkin tetap susah karena pasar tenaga kerja melemah, ketegangan perdagangan global, dan penggunaan AI yang mengurangi peluang kerja tingkat pemula.

Analisis BofA juga menghubungkan masa suram lulusan baru dengan tantangan ekonomi makro, seperti ketegangan perdagangan global dan otomatisasi di tempat kerja. Faktor-faktor ini lebih berdampak pada pelamar muda dan mereka yang tidak punya pengalaman kerja panjang.

Metodologi dan Wawasan Industri

Temuan ini berasal dari data Biro Sensus AS dan Biro Statistik Tenaga Kerja, digabung dengan analisis transaksi Bank of America. Tingkat pengangguran bulanan yang dipakai sudah disesuaikan dengan musim. Data terbaru menunjukkan kenyataan yang keras: Meskipun angka pengangguran nasional terlihat stabil, lulusan kuliah justru menghadapi kesulitan lebih besar untuk dapat kerja dibandingkan puluhan tahun terakhir. Goldman Sachs juga menemukan bahwa "keuntungan" punya gelar sarjana mulai menghilang. Sebuah studi baru dari Universitas Stanford menemukan bahwa AI mulai berdampak "signifikan dan tidak proporsional" pada pekerja tingkat pemula di AS.

MEMBACA  Bagi Algoritma, Memori Adalah Sumber Daya yang Jauh Lebih Kuat Dibandingkan Waktu

Untuk artikel ini, Fortune pakai AI generatif untuk membantu membuat draf awal. Seorang editor memeriksa keakuratan informasinya sebelum diterbitkan. Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara undangan yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan.