Hari Kamis malam, CEO Nvidia Jensen Huang makan sama eksekutif Samsung Lee Jae-yong dan eksekutif Hyundai Chung Eui-sun. Mereka makan ayam goreng dan minum bir di restoran kecil di daerah Gangnam, Seoul.
Acara ini, yang menurut laporan lokal adalah untuk publisitas dan merayakan kerja sama AI baru, menarik banyak penonton dengan kamera. Saham ayam goreng Korea Selatan juga langsung naik.
Ketiga orang penting ini berbagi ayam goreng renyah, stik keju, dan bir dingin di Kkanbu Chicken, franchise lokal yang terkenal dengan “chimaek” (ayam dan bir).
Huang, pakai jaket kulit hitam andalannya, ngobrol bebas dengan fans. Dia berkali-kali tinggalkan mejanya untuk bagi-bagi makanan ke orang lewat. Dia bilang ke wartawan, “Saya suka ayam goreng dan bir, dan saya suka makan ayam goreng dan bir bareng teman-teman.”
Meja mereka sengaja ditaruh dekat jendela depan restoran, supaya orang bisa lihat jelas ketiga miliader ini bersulang. Tampilan seperti ini jarang di Korea Selatan, di mana pemimpin “chaebol” seperti Lee dan Chung biasanya jaga jarak dari publik.
Dalam beberapa menit, video makan malamnya menyebar di media sosial Korea. Acara ini disebut momen “Jensanity”.
Keesokan harinya, heboh ini sampai ke pasar saham. Saham Kyochon F&B, salah satu rantai ayam goreng terbesar, naik sampai 20%. Saham perusahaan pengolahan unggas Cherrybro Co. naik 30%. Perusahaan pembuat robot goreng ayam, Neuromeka, juga ikut naik.
Kkanbu Chicken sendiri adalah perusahaan privat, tapi stafnya bilang penjualan di semua franchise mereka melonjak setelah berita ini beredar. Beberapa topor bahkan dilaporkan kehabisan ayam goreng.
Fenomena ini menunjukkan pola di pasar Korea Selatan, di mana investor ritel dikenal suka mengejar kenaikan saham yang tiba-tiba terkait momen budaya, meski sering merugikan mereka sendiri.
Selain makan yang jadi viral, makan malam ini juga punya tujuan strategis. Huang ada di Seoul untuk KTT APEC, di mana dia umumkan Nvidia akan kirim lebih dari 260.000 unit GPU canggih ke perusahaan Korea Selatan termasuk Samsung dan Hyundai. Chip ini akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan AI negara itu di banyak sektor, termasuk semikonduktor dan robotika.
“Ini cara terbaik untuk menikmati chimaek,” kata Huang waktu dia tinggalkan restoran, sambil membayar tagihan $1.800 untuk semua pelanggan. Perusahaan Huang baru saja menjadi perusahaan pertama dalam sejarah yang mencapai kapitalisasi pasar $5 triliun.
“Untuk kerja sama kita dan masa depan dunia,” tulisnya dalam catatan tanda tangan untuk rekan-rekan Korea Selatannya.