Mobil polisi berkedip di malam hari.
Douglas Sacha | Moment | Getty Images
Seorang anak berusia 12 tahun menembak dan melukai tiga anak lain yang berusia 12 tahun di sebuah sekolah di Finlandia pada hari Selasa dan tersangka berhasil diamankan dengan damai, kata polisi.
Korban telah dibawa ke rumah sakit, kata juru bicara polisi kepada Reuters. Di sekolah, sebuah bangunan telah dipagari oleh polisi. Orang tua sedang menjemput anak-anak mereka dari bangunan sekolah lain ratusan meter jauhnya.
Penangkapan berlangsung dengan damai dan baik tersangka maupun senjata telah berada dalam tahanan polisi, kata polisi. Tidak ada rincian tentang identitas anak-anak atau kondisi korban yang segera dirilis.
Penembakan terjadi di sekolah Viertola di Vantaa, sebuah pinggiran ibu kota Helsinki, yang memiliki sekitar 800 siswa dari kelas satu hingga sembilan dan staf sebanyak 90, menurut otoritas setempat.
“Kebahayaan langsung sudah berakhir,” kata kepala sekolah Viertola Sari Laasila kepada Reuters, menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Menteri Dalam Negeri Mari Rantanen mengatakan di X: “Hari ini dimulai dengan cara yang menakutkan… Saya hanya bisa membayangkan rasa sakit dan kekhawatiran yang banyak keluarga alami saat ini. Pelaku yang diduga telah ditangkap.”
Perdana Menteri Petteri Orpo mengatakan penembakan itu sangat mengejutkan.
“Pikiran saya bersama para korban, keluarga mereka, dan para siswa dan staf lainnya,” katanya di X.
Penembakan sekolah sebelumnya di Finlandia telah menyoroti kebijakan senjata Finlandia.
Pada tahun 2007, Pekka-Eric Auvinen menembak dan membunuh enam siswa, perawat sekolah, kepala sekolah, dan dirinya sendiri menggunakan pistol di Sekolah Menengah Jokela, dekat Helsinki.
Setahun kemudian, pada tahun 2008, Matti Saari, seorang siswa lain, membuka api di sebuah sekolah kejuruan di Kauhajoki, yang terletak di barat laut Finlandia. Dia membunuh sembilan siswa dan satu staf pria sebelum menembak dirinya sendiri.
Finlandia memperketat undang-undang senjata pada tahun 2010, mengenalkan ujian kecakapan untuk semua pelamar lisensi senjata api. Batas usia bagi pelamar juga diubah menjadi 20 dari 18 tahun.
Ada lebih dari 1,5 juta senjata berlisensi dan sekitar 430.000 pemegang lisensi di negara dengan jumlah penduduk 5,6 juta orang, di mana berburu dan menembak sasaran sangat populer.