Tidak, Anda Tidak Bisa Melarang Semua Orang Asli Amerika di Hotel Anda, Putusan Juri Tegaskan. “Ini Bukan Soal Uang. Kami Menggugat Hanya untuk Satu Dolar.”

Pemilik hotel di Dakota Selatan yang bilang orang Asli Amerika dilarang masuk, divonis bersalah telah diskriminasi terhadap mereka pada hari Jumat.

Juri federal memutuskan pemilik Grand Gateway Hotel di Rapid City harus bayar puluhan ribu dolar ganti rugi ke beberapa penggugat yang ditolak dilayani. Juri juga memberi $1 kepada NDN Collective, kelompok advokasi Pribumi yang mengajukan gugatan.

Kelompok ini mengajukan gugatan hak sipil ke Retsel Corporation, perusahaan pemilik hotel, di tahun 2022. Kasus tertunda saat perusahaan bangkrut pada September 2024. Pemimpin perusahaan, Connie Uhre, meninggal bulan September ini.

“Ini bukan soal uang. Kami menggugat cuma untuk satu dolar,” kata Wizipan Garriott, presiden NDN Collective dan anggota suku Rosebud Sioux. “Ini soal mendokumentasikan diskriminasi yang terjadi, dan menggunakan kesempatan ini untuk menentang rasisme.”

Uhre menulis di media sosial pada Maret 2022 bahwa ia akan larang orang Asli Amerika masuk setelah penembakan mematikan di hotel yang melibatkan dua remaja yang menurut polisi adalah Asli Amerika. Ia tulis di Facebook bahwa ia tak bisa “mengizinkan orang Asli Amerika masuk bisnis kami, termasuk Cheers,” bar dan kasino hotel itu.

Ketika anggota NDN Collective coba pesan kamar setelah postingan itu, mereka ditolak. Kejadian ini menimbulkan protes di Rapid City dan kecaman dari walikota serta suku-suku di negara bagian itu.

Dalam keputusan Jumat, juri juga memutuskan dalam gugatan balik Retsel bahwa NDN Collective telah jadi pengganggu dalam protesnya, dan memberi $812 kepada perusahaan.

Setelah kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS pada November 2023, Uhre harus minta maaf publik dan dilarang mengelola usaha itu selama empat tahun.

The Associated Press menghubungi pengacara pertahanan untuk komentar.

MEMBACA  Operator Transportasi Singapura ComfortDelGro Kini Raup Lebih Banyak Pendapatan dari Luar Negeri Dibandingkan dari Basis Domestik

Rapid City, gerbang menuju Gunung Rushmore, lama mengalami ketegangan rasial. Setidaknya 8% populasi kota sekitar 80.000 jiwa mengidentifikasi sebagai Indian Amerika atau Asli Alaska, menurut data sensus.

Kisah ini awalnya dimuat di Fortune.com.

Tinggalkan komentar