Presiden Irlandia untuk 7 tahun ke depan adalah seorang anggota parlemen independen. Dia sudah lama mendukung rakyat Palestina dan sering menyuarakan ketidakpercayaannya pada kebijakan Uni Eropa.
Anggota parlemen independen sayap kiri, Catherine Connolly yang berusia 68 tahun, menang telak dalam pemilu hari Sabtu dengan 63% suara. Dia mengalahkan rivalnya dari partai tengah-kanan, mantan menteri Heather Humphreys.
Kemenangannya didapat setelah partai-partai oposisi yang condong ke kiri, termasuk Sinn Féin, bersatu mendukungnya. Dia diperkirakan akan menjadi suara yang tidak takut untuk menantang pemerintah Irlandia yang sekarang.
Walaupun peran Presiden Irlandia sebagian besar seremonial dan tidak punya kekuasaan eksekutif seperti membuat undang-undang, mereka mewakili Irlandia di dunia dan sering menjadi suara pemersatu untuk isu-isu besar. Connolly akan menggantikan Michael D. Higgins, presiden populer yang vokal tentang perang di Gaza dan pengeluaran NATO.
Connolly berjanji akan menjadi "presiden inklusif" yang akan memperjuangkan keragaman dan menjadi "suara untuk perdamaian".
Latar belakang dan pandangan Connolly:
Dari Anggota Parlemen Independen ke Presiden
Connolly, ibu dari dua anak laki-laki, sudah tiga periode menjabat sebagai anggota parlemen independen untuk Galway West sejak terpilih tahun 2016. Pada 2020, dia menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai wakil juru bicara di parlemen.
Dia besar di perumahan sosial di pinggiran kota Galway, Irlandia barat, sebagai salah satu dari 14 bersaudara. Ibunya meninggal saat dia berusia sembilan tahun, dan ayahnya bekerja di galangan kapal lokal. Saat masih pelajar, dia menjadi relawan di organisasi Katolik untuk membantu orang tua dan mengambil peran lain di komunitas.
Dia punya gelar dalam psikologi klinis dan hukum, dan bekerja sebagai pengacara sebelum masuk politik.
Karier politiknya dimulai ketika dia terpilih sebagai anggota Partai Buruh di Dewan Kota Galway pada 1999. Lima tahun kemudian, dia terpilih menjadi walikota Galway. Dia keluar dari Partai Buruh pada 2007.
Pandangan Vokal Menentang Israel dan UE
Connolly tidak ragu mengkritik Israel atas perang di Gaza.
Pada bulan September, dia mendapat kecaman karena menyebut Hamas "bagian dari masyarakat Palestina." Perdana Menteri Micheál Martin mengkritiknya karena tampak enggan mengutuk aksi kelompok militan itu dalam serangan 7 Oktober 2023 ke Israel yang memicu perang Israel-Hamas selama dua tahun di Gaza.
Dia kemudian menyatakan bahwa dia "sangat mengutuk" tindakan Hamas, sambil juga mengkritik Israel karena melakukan apa yang dia sebut genosida di Gaza.
Soal Eropa, dia berulang kali mengkritik Uni Eropa karena "militerisasi" yang berkembang setelah invasi Rusia ke Ukraina, membuat perbandingan dengan persenjataan era Nazi pada 1930-an, dan mempertanyakan ekspansi NATO ke timur. Kritikus mengatakan komentar itu, bersama dengan komentar kritis lainnya terhadap AS dan Inggris, berisik membuat sekutu Irlandia menjauh.
Connolly juga menekankan bahwa dia ingin mempertahankan tradisi netralitas militer Irlandia, menghadapi seruan agar negaranya berkontribusi lebih banyak untuk pertahanan Eropa. Selama kampanye, dia mengatakan harus ada referendum tentang rencana pemerintah untuk menghapus "triple lock" — yaitu syarat untuk penempatan tentara Irlandia dalam misi internasional.
Gaya blak-blakan Connolly dan pesan tentang kesetaraan sosial serta inklusivitas menarik bagi banyak orang, terutama pemilih muda. Dalam debat presiden di televisi, dia mengatakan akan menghormati batasan jabatannya — meskipun dia juga berkata dalam pidato kemenangannya bahwa sebagai presiden dia akan berbicara "saat itu diperlukan."
"Bersama-sama, kita bisa membentuk republik baru yang menghargai setiap orang, yang menghargai dan memperjuangkan keragaman, dan yang percaya diri pada identitas kita sendiri, bahasa Irlandia kita, bahasa Inggris kita, dan orang-orang baru yang telah datang ke negara kita," katanya hari Sabtu di Kastil Dublin.