Ketika Presiden Franklin D. Roosevelt menandatangani Undang-Undang Jaminan Sosial 90 tahun yang lalu, dia bilang ini akan bantu orang tua dapat stabilitas ekonomi dan bikin AS punya struktur ekonomi yang lebih kuat.
Sekarang, program ini udah ngasih manfaat ke hampir 69 juta orang Amerika tiap bulan. Ini jadi sumber pendapatan utama buat orang di atas 65 tahun dan populer di seluruh negara, tanpa peduli partai politik.
Tapi, program ini juga terancam lebih dari sebelumnya.
Seperti udah puluhan tahun, Jaminan Sosial bakal kekurangan uang buat bayar manfaat penuh. Sejak Presiden Donald Trump masuk kantor, program ini hadapi lebih banyak masalah. Staf dipotong. Serikat pekerja dan grup advokasi yang khawatir soal bocornya data sensitif udah ngajuin gugatan. Pejabat pemerintahan, termasuk presiden, salah bilang kalau jutaan orang yang udah meninggal masih terima manfaat. Elon Musk, mantan penasihat Trump, bilang program ini bisa jadi skema Ponzi.
Di acara peringatan ulang tahun program ini, Trump bilang dia bakal “perkuat” Jaminan Sosial. Tapi dia dan Partai Republik di Kongres belum kasih solusi jangka panjang buat perbaiki program ini.
Jaminan Sosial masih jauh dari sistem ekonomi kuat yang dibayangin Roosevelt, karena perubahan yang dibuat—atau tidak dibuat—oleh presiden dari kedua partai.
Berikut tantangan dulu dan sekarang buat Jaminan Sosial, solusi yang diusulin, dan apa yang bisa bantu perbaiki program ini.
Tanggal “bangkrut” dipercepat
Tanggal di mana Jaminan Sosial gak bisa bayar manfaat penuh—disebut “tanggal bangkrut”—dipercepat jadi 2034, dari perkiraan sebelumnya 2035. Setelah itu, program ini cuma bisa bayar 81% manfaat, menurut laporan tahunan yang dirilis Juni lalu. Penyebabnya ada undang-undang baru yang pengaruhin manfaat Jaminan Sosial.
Undang-Undang Keadilan Jaminan Sosial, yang ditandatangani Presiden Joe Biden dan berlaku Januari lalu, ada pengaruh. Undang-undang ini hapus aturan yang kurangi manfaat buat mantan pegawai pemerintah, jadi mereka dapet lebih banyak.
Undang-undang pajak baru yang ditandatangani Trump bulan Juli juga bakal percepat kebangkrutan Jaminan Sosial, kata Brendan Duke dari Center on Budget and Policy Priorities.
“Mereka belum kasih ide buat perbaiki,” katanya. Trump bilang undang-undang pajak barunya bakal hapus pajak buat manfaat Jaminan Sosial, tapi ini cuma potongan pajak sementara buat orang di atas 65 tahun, bukan khusus Jaminan Sosial. Banyak penerima manfaat gak bisa klaim ini.
CEO AARP bilang jumlah penerima manfaat bakal naik jadi 82 juta orang waktu Jaminan Sosial berumur 100 tahun. “Penting buat jaga program ini tetap kuat buat generasi berikutnya,” katanya.
Wacana privatisasi muncul lagi
Gagasan privatisasi Jaminan Sosial muncul lagi waktu Menteri Keuangan Scott Bessent bilang akun investasi baru yang disebut “akun Trump” bisa jadi “jalan belakang buat privatisasi,” meski Kementerian Keuangan udah tarik komentar itu.
Publik udah lama nolak ide privatisasi Jaminan Sosial sejak Presiden George W. Bush coba promosikan tahun 2005. Rencana itu gak diterima baik.
Ekonom Glenn Hubbard bilang Jaminan Sosial harus dikurangi skalanya biar bisa bertahan. Dia dukung batasin manfaat buat pensiunan kaya.
“Kita harus milih,” katanya. “Kalau mau manfaat Jaminan Sosial tetap kayak sekarang, pajak harus naik banyak. Atau bisa naikin manfaat minimum dan perlambat pertumbuhan manfaat buat yang lain.”
Nancy Altman dari Social Security Works lebih khawatir pengelolaan manfaat bakal diprivatisasi di bawah Trump. Tahun ini, staf Jaminan Sosial udah dipotong lebih dari 7.000 orang sebagai bagian dari upaya pemerintahan kurangi ukuran pemerintah.
Kekhawatiran tetap ada
Survei April lalu tunjukin makin banyak orang tua—terutama Demokrat—yang dukung program ini tapi gak yakin manfaatnya masih ada waktu mereka pensiun.
Becky Boober, 70 tahun, yang baru pensiun, bergantung sama Jaminan Sosial. Dia bilang ada solusi gampang kayak naikin pajak buat orang kaya atau mungkin naikin usia pensiun, meski dia kurang setuju sama yang terakhir.
Ada yang mau programnya dikurangi
Rachel Greszler dari Heritage Foundation bilang Jaminan Sosial udah terlalu besar dan harus dikembaliin jadi jaring pengaman buat orang tua miskin. Dia dukung privatisasi dan usulin semua pensiunan dapet manfaat yang sama asal kerja dalam jumlah tahun yang sama.