Saham Super Micro Computer (SMCI) turun banyak, sampe 10%, tgl 5 November. Ini terjadi karena perusahaan AI server itu laporkan margin laba kotor terendahnya, cuma 9.3%.
Investor jual saham SMCI hari ini juga karena perusahaan gagal capai perkiraan analis untuk pendapatan dan laba di kuartal pertamanya. Setelah laporan itu, harga saham Supermicro sudah turun sekitar 30% dibanding harga tertingginya di bulan Juli.
Kita harus hati-hati kalo mau beli saham SMCI setelah harganya turun. Itu karena situasi marginnya kayanya tidak akan membaik dalam waktu dekat. Perusahaan AI ini tutup kuartal pertamanya dengan persediaan barang senilai $5.7 miliar, naik banyak dari $4.7 miliar di kuartal yang sama tahun lalu.
Persediaan yang naik artinya produk Supermicro tidak laku secepat yang diharapkan. Akhirnya, ini bisa memaksa perusahaan untuk turunin harga, yang akan tekan margin labanya lebih lagi.
Tanda bahaya lain untuk saham Super Micro adalah minat short (short interest) yang terus naik, sekarang sekitar 14%. Miliarder Philipe Laffont juga kurangi kepemilikannya di saham SMCI karena risiko-risiko ini.
Saham Supermicro tetap tidak menarik untuk investasi jangka panjang setelah laporan kuartal I. Laporannya tunjukkan perusahaan kesulitan bersaing dengan rival seperti Dell (DELL) dan HPE (HPE) di pasar server AI.
Selain itu, kekhawatiran soal kontrol keuangan internal yang kurang baik juga jadi alasan untuk hindari saham SMCI, meski sekarang harganya terlihat murah di 24x perkiraan laba ke depan.
Perlu dicatat bahwa saham Super Micro sekarang sudah jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200-hari (MA), yang biasanya dilihat sebagai tanda momentum bearish.
Singkatnya, karena banyak perusahaan teknologi pakai AI untuk pertumbuhan cepat, debat tentang apakah Supermicro bisa kembali bangun sudah tidak relevan lagi. Sekarang ada banyak cara lain yang lebih baik untuk ikut gelombang AI selain lewat SMCI.
Perusahaan Wall Street juga tidak terlalu optimis dengan saham Super Micro menuju tahun 2026. Rating konsensus untuk saham SMCI saat ini cuma “Hold”, dan para analis mungkin akan turunin target harga untuk perusahaan ini dari $48 sekarang setelah laporan kuartal I yang mengecewakan.