Stripe dan Paradigm Umumkan Blockchain Tempo Berfokus Pembayaran

Dua perusahaan teknologi top dari Silicon Valley bekerjasama untuk mengubah dunia pembayaran. Pada hari Kamis, perusahaan fintech Stripe yang bernilai $91,5 miliar dan perusahaan ventura crypto Paradigm secara resmi mengumumkan proyek bersama mereka, Tempo. Ini adalah sejenis blockchain Layer-1 yang dibangun untuk stablecoin, yaitu mata uang kripto yang nilainya biasanya mengikuti dollar AS.

Blockchain Layer-1 seperti Bitcoin atau Ethereum lebih sulit untuk dibangun dan dijalankan dibandingkan “Layer 2” yang berada di atas blockchain lain. Tempo adalah salah satu proyek layer-1 baru yang fokus pada stablecoin, bersama dengan Arc dari Circle dan Plasma serta Stable dari Tether.

Blockchain yang telah lama menjadi rumor ini muncul di saat crypto sedang booming. Dukungan dari pemerintahan Trump dan disahkannya undang-undang tentang stablecoin oleh Kongres pada Juli lalu telah mendorong banyak perusahaan besar—dari bank hingga perusahaan teknologi—yang sebelumnya ragu dengan teknologi blockchain untuk mulai mengeksplorasinya. Tapi Stripe sudah menjadi perintis, terutama di Silicon Valley, termasuk dengan membeli dua perusahaan stablecoin dan dompet kripto.

Dengan membantu membangun blockchain bersama Paradigm—yang partner manajernya, Matt Huang (juga anggota dewan Stripe), akan memimpin proyek ini—Stripe semakin serius dengan taruhan kripto mereka sebagai masa depan pembayaran global.

### Ledakan Blockchain

Blockchain, atau buku besar terdistribusi yang mencatat transaksi, telah menjadi dasar teknologi kripto sejak diperkenalkannya Bitcoin pada tahun 2008. Pilihan blockchain yang tersedia sekarang sangat banyak, dari layer-1 utama seperti Ethereum dan Solana hingga generasi baru yang dibangun di atas yang lama. Banyak yang mendapat pendanaan ratusan juta dolar tapi akhirnya menghilang karena kurangnya penggunaan.

Sementara beberapa seperti Ethereum fokus pada aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), sekelompok blockchain baru yang fokus pada pembayaran telah muncul dalam setahun terakhir seiring dengan naiknya popularitas stablecoin. Blockchain ini menjanjikan proses transaksi yang sangat cepat dengan biaya minimal, dan sering dibangun di sekitar token asli, seperti stablecoin USDC milik Circle atau Tether yang menjadi pemimpin pasar.

MEMBACA  Detik-Detik Penemuan Pria Tewas di Tanah Kosong Pondok Aren, Celana Berdarah dan Wajah Tertutup Sarung

Stripe dan Paradigm akan meluncurkan blockchain mereka sendiri di tengah persaingan yang ketat ini. Namun, Tempo akan memiliki keuntungan dari basis pelanggan Stripe yang sudah ada, karena perusahaan tersebut adalah salah satu penyedia infrastruktur pembayaran terbesar di dunia dan melayani klien yang sebagian besar belum berkecimpung di dunia kripto. Pendukung stablecoin lama mengatakan bahwa teknologi ini lebih cepat dan lebih efisien daripada layanan transfer uang tradisional seperti SWIFT yang bisa lambat dan mahal. Tapi, adopsinya masih lambat karena perusahaan-perusahaan masih ragu terhadap kripto dan regulasinya yang belum pasti.

Tidak seperti blockchain lain yang biasanya mendapatkan nilai dari mata uang kripto aslinya, Tempo tidak akan diluncurkan dengan token sendiri, menurut sumber yang mengetahui masalah ini. Sebagai gantinya, Tempo akan menerima berbagai bentuk stablecoin sebagai biaya “gas”, yaitu pembayaran kecil kepada jaringan entitas yang menjalankan sebuah blockchain.

Sumber tersebut mengatakan belum ada jadwal untuk peluncuran Tempo, meskipun proyek ini sudah memiliki sekitar 15 karyawan, termasuk Huang, yang akan tetap menjabat sebagai managing partner di Paradigm.

Dalam sebuah blog post, Paradigm menulis bahwa Tempo akan fokus pada pembayaran global, pengiriman uang (remitansi), pembayaran mikro, dan pembayaran oleh agen AI—sebuah area yang menurut para pendukung kripto membutuhkan teknologi blockchain. Postingan itu menambahkan bahwa meski diinkubasi oleh Stripe, tujuannya adalah agar Tempo tetap “netral”. Paradigm juga mengatakan bahwa berbagai partner akan terlibat dalam pengembangan Tempo, termasuk Anthropic, OpenAI, Deutsche Bank, dan Shopify.