Strategi Saham untuk Ketegangan Geopolitik (Reaksi Berlebihan Itu Mahal)

Kita gak tau masa depan, tapi di MoneyFlows kita udah belajar kalau bereaksi berlebihan sering bikin rugi. Jadi, mari kita lihat strategi saham saat ada ketegangan geopolitik.

April 2024, Iran nyerang Israel. Banyak yang mikir ini bakal bikin perang makin besar.

Investor khawatir perang bakal pengaruhi ekonomi dan saham. Tapi kekhawatiran itu gak bikin mereka bertindak – indeks S&P 500 (SPX) malah naik 18,6% sejak itu.

Kalau kamu pegang ETF yang ngikutin indeks, kayak SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY), terus jual karena takut, kamu bakal rugi. Emosi tinggi bisa bikin keputusan buruk.

Sekarang, kita lihat 35 peristiwa geopolitik sebelomnya. Kamu bakal liat S&P 500 biasanya turun dikit dulu, trus balik lagi beberapa bulan kemudian:

Tabel ini nunjukin kalau investor gak harus lari ke tempat aman pas situasi gak stabil.

Khusus di Timur Tengah, datanya sedikit. Tapi sejak 2003, saham juga bisa bertahan dari badai geopolitik:

Data ini lagi-lagi nunjukin kalau bereaksi berlebihan bisa bikin rugi pemilik saham. Kamu bisa kehilangan keuntungan masa depan.

Untuk navigasi situasi ini, kita bisa liat Big Money Index (BMI). Indeks ini ngitung aktivitas investor besar selama 25 hari untuk liat tren aliran uang.

BMI nunjukin apa yang terjadi sama orang dan institusi yang gerakin pasar. Sekarang, BMI overbought di 82,3%:

Kondisi overbought bisa bertahan lama. Kalau BMI turun dari overbought, pasar bisa jadi lebih volatil.

Kalau BMI ini digabung sama risiko perang panjang, bisa aja ada penurunan. Tapi kamu bakal liat di BMI. Kalau saham emang buruk, BMI bakal kasih tau.

Ketegangan geopolitik bikin semua hal jadi gak pasti. Misalnya, konflik Iran/Israel bisa bikin harga energi (terutama minyak) naik.

MEMBACA  AS mungkin akan mencapai batas utang baru sesegera 14 Januari, kata Yellen

Dengan United States Oil Fund (USO) dan Energy Select Sector SPDR Fund (XLE), aset ini bisa naik. Kalau ketegangan terus, keduanya mungkin melonjak.

Apapun yang terjadi, ikutin aksi Big Money itu strategi yang udah terbukti. Tools kayak BMI dan data historis kasih pandangan objektif pas ketegangan tinggi. Ini bantu ambil keputusan pake data.