Mungkin ini tidak terlihat mewah atau ramai, tapi bisa dibilang revolusi keuangan yang tenang sedang terjadi di kalangan kelas menengah muda.
Daripada mengejar untung cepat atau tren yang beresiko, banyak dari mereka mengambil pendekatan yang stabil dan strategis untuk uang – dengan fokus pada investasi yang pintar, pengeluaran yang disengaja, dan perencanaan jangka panjang.
Hasilnya? Generasi baru pembangun kekayaan yang membuktikan bahwa konsistensi, bukan keberuntungan, adalah rahasia sebenarnya untuk kebebasan finansial.
Baca Selengkapnya: 5 Perubahan Pola Pikir Utama untuk Secara Finansial Masuk ke 1% Teratas, Menurut Humphrey Yang
Trending Sekarang: 6 Langkah Jenius yang Dilakukan Semua Orang Kaya dengan Uang Mereka
Menurut Kevin Marshall, akuntan publik bersertifikat (CPA) dan profesional keuangan pribadi di Amortization Calculator, salah satu perubahan finansial paling menarik yang dia lihat dalam beberapa tahun terakhir adalah cara kelas menengah muda secara diam-diam memikirkan ulang apa artinya membangun kekayaan.
“Daripada mengejar kemenangan cepat atau langkah berisiko, banyak yang menerapkan kebiasaan kecil tapi konsisten yang, seiring waktu, menjadi sesuatu yang kuat,” kata Marshall.
Begini cara mereka mencapainya.
Dengan aplikasi investasi dan platform digital, Marshall mencatat bahwa pekerja muda mengatur kontribusi rutin ke portofolio yang terdiversifikasi, seperti cara orang lain mengatur langganan streaming.
“Uang dialokasikan sebelum bisa dibelanjakan, dan disiplin terjadi tanpa perlu pengambilan keputusan terus-menerus,” ujarnya.
Selain itu, ada usaha yang sengaja untuk membangun dana darurat yang mencakup biaya hidup untuk tiga hingga enam bulan.
“Mungkin kedengarannya tidak glamor, tapi penyangga ini memungkinkan mereka untuk tetap berinvestasi selama masa sulit dan menghindari jebakan hutang yang menggerogoti keuntungan jangka panjang,” menurut Marshall.
Coba Ini: Cara Nomor 1 Orang Amerika Menjadi Jutawan Cukup Membosankan — dan Mudah Dilakukan
Banyak yang tidak lagi puas dengan hanya satu gaji, kata Marshall.
Mereka berinvestasi dalam mempelajari keterampilan bernilai tinggi — seperti coding, desain, pemasaran digital — dan mengubahnya menjadi keuntungan, baik melalui pekerjaan dengan gaji lebih tinggi atau pekerjaan lepas di samping.
“Side hustle bukan hanya tentang uang tambahan; ini tentang menciptakan fleksibilitas, mendiversifikasi aliran pendapatan, dan membangun kepercayaan diri dalam kemandirian finansial,” tambahnya.
Marshall telah melihat klien menggunakan proyek akhir pekan untuk melunasi pinjaman pelajar lebih cepat, lalu mengalirkan uang yang sudah bebas itu ke investasi.
Konsep house hacking — tinggal di satu unit properti multi-keluarga sambil menyewakan unit lainnya — semakin populer.
“Ini mengubah pengeluaran terbesar di sebagian besar rumah tangga menjadi aset yang membayar sendiri sementara ekuitas terbangun secara diam-diam,” jelas Marshall.
Beberapa memulai dengan pinjaman FHA atau VA, lalu berkembang ke properti yang lebih besar, menciptakan aliran pendapatan pasif yang melengkapi pekerjaan utama mereka.
Dia menambahkan bahwa real estat menjadi kurang tentang spekulasi dan lebih tentang merekayasa stabilitas.
Pajak, yang sering diabaikan, adalah area lain di mana generasi muda meningkatkan keahlian mereka.
“Mereka memanfaatkan kredit dan pengurangan pajak, didukung oleh alat digital yang membuat prosesnya tidak terlalu menakutkan,” kata Marshall.
Dia telah melihat bagaimana strategi yang efektif, seperti menggunakan perangkat lunak My Employee Retention Credit, memungkinkan individu mendapatkan dana yang tidak mereka sadari sebelumnya bahwa mereka berhak.
Pengetahuan semacam ini — mengetahui apa yang ditawarkan undang-undang perpajakan dan cara menerapkannya — adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga lebih banyak dari apa yang kamu hasilkan.
Menurut Marshall, masih ada rasa ingin tahu tentang crypto dan aset baru, tapi investor muda cenderung mengikat portofolio mereka pada strategi jangka panjang.
“Dana indeks, saham dividen, dan bahkan REIT membentuk tulang punggung, sementara usaha yang lebih spekulatif diperlakukan sebagai eksperimen, bukan landasan utama,” catatnya.
Perubahan ini menunjukkan kedewasaan yang jelas dalam cara para penghasil muda memandang uang. Daripada mengejar hal besar berikutnya, mereka fokus pada stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan — memperlakukan pembangunan kekayaan seperti maraton, bukan lari cepat.
Ini bukan tentang hak untuk menyombongkan diri, tetapi lebih tentang menciptakan fondasi yang dapat bertahan dalam ujian waktu.
Artikel ini awalnya muncul di GOBankingRates.com: Bagaimana Kelas Menengah Muda Diam-diam Membangun Kekayaan Turun-temurun