Strategi Michael Saylor catat keuntungan belum direalisasi $14,05 miliar di kuartal kedua karena pemulihan harga Bitcoin dan perubahan akuntansi baru.
Keuntungan tadi sebagian dikurangi beban pajak tangguhan $4,04 miliar, kata perusahaan dalam laporan ke SEC hari Senin. Ini minggu pertama perusahaan (dulu bernama MicroStrategy Inc.) tidak beli token sejak April. Strategi pegang Bitcoin senilai $65 miliar, jadi pemegang korporat terbesar.
Saylor ubah perusahaan software yang dulu kesulitan jadi proxy Bitcoin teratas lewat penjualan saham biasa, saham preferen, dan utang. Senin kemarin, mereka umumkan program penjualan saham preferen ronde ketiga buat danai pembelian Bitcoin. Strategi beli Bitcoin senilai $6,8 miliar dalam tiga bulan sampai 30 Juni.
Meski hasil kuartal Strategi mungkin masuk grup elite seperti Amazon dan JPMorgan (laba operasi diperkirakan lebih dari $10 miliar kuartal lalu), pendapatan bisnis softwarenya cuma sekitar $112,8 juta, kata analis Bloomberg. Hasil kuartal kedua akan dirilis Agustus.
Saham Strategi naik lebih dari 3.300% sejak Saylor mulai beli Bitcoin pertengahan 2020 sebagai lindung nilai. Bitcoin naik sekitar 1.000% dalam periode sama, sementara S&P 500 naik 115%. Saham naik 40% di kuartal kedua saat S&P naik 11%.
Di kuartal pertama, Strategi adopsi perubahan akuntansi yang mewajibkan Bitcoin dinilai harga pasar. Sekarang, Strategi dan pembeli korporat lain akui perubahan belum direalisasi yang sering bikin laba fluktuasi besar. Strategi catat rugi rekor $4,2 miliar di kuartal pertama saat Bitcoin turun 12%.
Sebelum perubahan akuntansi, Bitcoin dianggap aset tak berwujud seperti paten atau merek. Itu artinya nilainya harus turun permanen jika harga Bitcoin jatuh di bawah nilai sebelumnya. Keuntungan hanya diakui saat token dijual.
Pelajari crypto lebih lanjut dengan pelajaran singkat dan mudah. Klik di sini untuk Fortune’s Crypto Crash Course.