Star Entertainment Bergantung pada Dukungan Pemangku Kepentingan untuk Bertahan; Kerugian Tahunan Menyusut

Oleh Rajasik Mukherjee

(Reuters) – Star Entertainment laporkan kerugian tahunan yang lebih kecil pada hari Jumat, tapi biaya perbaikan yang tinggi dan pengeluaran pengunjung yang lemah buat operator kasino yang kekurangan uang ini tetep bergantung pada pemberi pinjaman, regulator, dan pemerintah untuk menghadapi “tantangan”.

Operator kasino ini catatkan rugi bersih statutori sebesar A$471.5 juta ($306.4 juta) untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni, dibandingin dengan rugi A$1.69 miliar tahun sebelumnya.

Namun, hasil ini tidak sebaik perkiraan analis tentang rugi A$244.5 juta, menurut data dari Visible Alpha.

“Grup masih butuh dukungan signifikan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, regulator, pemberi pinjaman, dan investor,” kata CEO dan direktur utama grup, Steve McCann.

“Tanpa dukungan itu, akan sulit untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Grup.”

Kinerja perusahaan yang biasa-biasa saja menunjukkan tantangan regulasi yang dihadapi grup sejak 2021, saat otoritas mulai selidiki kemungkinan pelanggaran hukum anti-pencucian uang dan pendanaan terorisme.

“Hasil FY25 Star Entertainment yang tertunda lama konfirmasi gambaran buruk yang sudah diprediksi analis… Star masih terikat dalam sengketa utang dan tantangan regulasi, buat investor hadapi risiko dilusi atau lebih buruk,” kata Mark Gardner, pendiri & CEO MPC markets.

Menurut perusahaan, kondisi perdagangan yang lemah berlanjut hingga Juli, terutama di properti andalannya Star Sydney yang ditangguhkan, yang catatkan rugi operasional tahunan sebesar A$86.3 juta.

Perusahaan yang kekurangan uang itu mengatakan punya modal A$234 juta per 30 Juni, naik dari kas tersedia A$98 juta yang dilaporkan dalam hasil interim pada 11 April.

Mereka telah jelajahi penjualan aset untuk menambah cadangan kas yang menipis, dengan langkah terbaru adalah penjualan sebagian kepemilikannya di resor Brisbane.

MEMBACA  Kurangnya ‘Sopan Santun’ Rugikan Bisnis Rp 29 Triliun per Tahun, Begini Cara Mengatasi Sikap Kasar di Kantor

Namun, upaya mereka untuk bertahan hidup telah hadapi hambatan, karena proposal pembiayaan kembali dari Oaktree Capital Management AS dan firma investasi Salter Brothers dari Melbourne tidak terwujud.

($1 = A$1.5389)

(Dilaporkan oleh Rajasik Mukherjee dan Nikita Maria Jino di Bengaluru; Disunting oleh Sumana Nandy dan Mohammed Safi Shamsi)