Kenapa beli kalau bisa sewa saja?
Itu filosofi Apple dalam persiapan besar-besaran untuk AI. Contohnya, pembuat iPhone hampir menyelesaikan kesepakatan untuk membayar sekitar $1 miliar per tahun untuk menggunakan model AI Gemini milik Google. Ini akan membuat Siri lebih pintar, rencananya diluncurkan musim semi depan, menurut laporan Bloomberg minggu lalu. Ini contoh terbaru yang menunjukkan Apple tidak ikut-ikutan dalam boom pengeluaran modal (CapEx) untuk AI, yang justru dilakukan oleh perusahaan teknologi besar lainnya tahun ini.
Perusahaan raksasa teknologi dari Cupertino, California ini kelihatannya nyaman berada di pinggiran, sementara yang lain seperti berada dalam gelembung. Misalnya, di acara Tech Live The Wall Street Journal minggu lalu, CFO OpenAI Sarah Friar bilang perusahaannya mungkin minta pemerintah federal menjamin ekspansi infrastrukturnya yang triliunan dolar. Komentar ini langsung bikin saham perusahaan teknologi raksasa yang fokus di AI jatuuh. OpenAI kemudian cepat-cepat menarik pernyataan itu.
Saham pembuat chip AI, Nvidia, anjlok hampir 10% dari Senin sampai Jumat. Saham Meta juga turun lebih dari 5%, sementara saham Apple turun kurang dari 1%. Ini mungkin tanda bahwa investasi AI Apple yang relatif kecil membuatnya tidak terlalu terpengaruh oleh pernyataan mengejutkan dari eksekutif industri.
Dalam laporan pendapatan kuartal keempat di Oktober, Apple melaporkan pengeluaran modal sekitar $12.7 miliar untuk seluruh tahun fiskal 2025, naik sekitar 35% dari tahun sebelumnya. Analis memperkirakan angka ini bisa naik jadi $14.3 miliar di tahun fiskal 2026, menurut data FactSet.
Meta bulan lalu mengatakan pengeluaran modalnya mencapai $9.2 miliar hanya dalam kuartal ketiga dan memproyeksikan pengeluaran modal tahunan sekitar $70 miliar. Google memperkirakan pengeluaran modal sekitar $90 miliar tahun ini, sementara analis memperkirakan pengeluaran modal Microsoft untuk tahun fiskal 2026 akan mencapai $100 miliar.
Mengikuti Arus Kas Bebas: Alih-alih berinvestasi besar-besaran di pusat data, Apple justru punya arus kas bebas yang kuat. Ini terlihat dari pembelian kembali saham mereka yang besar. Di kuartal terakhir, perusahaan membeli kembali saham senilai $20 miliar, dan total $91 miliar di tahun fiskal 2025, hampir sama dengan tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, Meta hanya menyelesaikan pembelian kembali saham senilai $3 miliar di kuartal terbarunya, turun dari $8 miliar di kuartal yang sama tahun lalu.
Postingan ini pertama kali muncul di The Daily Upside. Untuk menerima analisis tajam dan perspektif tentang semua hal keuangan, ekonomi, dan pasar, berlanggananlah newsletter gratis The Daily Upside.