Sidang penting dalam kasus pembunuhan di New York terhadap Luigi Mangione berlanjut Kamis ini, tepat setahun setelah jaksa mengatakan dia menembak CEO UnitedHealthcare Brian Thompson.
Mangione, 27 tahun, menyatakan tidak bersalah atas tuntutan negara bagian dan federal. Sebelum jadwal sidang ditetapkan, pengacaranya berusaha mencegah juri mendengar tentang pernyataan yang diduga dia berikan ke polisi serta barang bukti — termasuk senjata dan buku catatan — yang disita dari tas ranselnya.
Bukti ini sangat penting untuk kasus jaksa. Mereka mengatakan pistol 9 mm itu cocok dengan senjata yang digunakan dalam pembunuhan, bahwa tulisan di buku catatan menunjukkan ketidaksukaan Mangione pada perusahaan asuransi kesehatan dan ide-idenya tentang membunuh seorang CEO di konferensi investor, dan bahwa dia memberikan nama palsu yang sama ke polisi Pennsylvania yang digunakan tersangka di sebuah hostel New York beberapa hari sebelum penembakan.
Thompson, 50 tahun, ditembak dari belakang saat berjalan ke konferensi investor pada 4 Desember 2024. Dia menjadi CEO UnitedHealthcare di tahun 2021 dan telah bekerja di perusahaan induk UnitedHealth Group Inc. selama 20 tahun.
Sidang ini, yang dimulai Senin dan bisa berlanjut ke minggu depan, hanya berlaku untuk kasus negara bagian. Tetapi ini memberikan gambaran luas kepada publik tentang beberapa kesaksian, video, rekaman 911, dan catatan lain yang relevan untuk kedua kasus.
Belum jelas saksi atau bukti apa yang akan hadir pada Kamis ini.
Sidang pada Selasa memperlihatkan video body-camera polisi yang menghadapi Mangione di sebuah McDonald’s di Altoona, Pennsylvania, dan menyimpulkan — dengan heran — bahwa dia adalah tersangka yang banyak diberitakan dalam pembunuhan Thompson lima hari sebelumnya.
Mereka berinteraksi dengan Mangione sekitar 20 menit sebelum memberitahu haknya untuk tetap diam. Polisi menanyakan namanya, apakah dia baru-baru ini ke New York, dan pertanyaan lain, termasuk: “Kenapa kamu gugup?”
Polisi mencoba bersikap tenang dan mengulur waktu dengan memberi kesan mereka hanya menanggapi keluhan tentang orang yang mengganggu dan mengobrol tentang roti isi dagingnya. Namun, mereka menggeledah tubuh Mangione dan menjauhkan tas ranselnya. Sekitar 15 menit kemudian, mereka memperingatkan bahwa dia sedang diselidiki dan akan ditangkap jika mengulang nama palsu yang telah mereka ketahui.
Setelah dia memberikan nama aslinya, haknya dibacakan, diborgol, digeledah lagi, dan akhirnya ditangkap atas tuduhan pemalsuan terkait KTP palsunya.
Video itu juga menunjukkan polisi sedang menggeledah tas ranselnya, hal yang kemungkinan akan dibahas lebih lanjut seiring berjalannya sidang.
Pengacara Mangione berargumen bahwa pernyataannya tidak boleh jadi bukti di pengadilan karena polisi mulai mempertanyakan dia sebelum membacakan haknya. Pertahanan berpendapat barang-barang di tas itu harus dikecualikan karena polisi tidak punya surat izin sebelum menggeledah tasnya.
Jaksa Manhattan belum menjelaskan argumen mereka untuk memperbolehkan bukti yang diperdebatkan itu. Jaksa federal berpendapat polisi dibenarkan menggeledah tas ransel untuk memastikan tidak ada barang berbahaya di dalamnya dan bahwa pernyataan Mangione ke polisi adalah sukarela dan diberikan sebelum dia ditangkap.
Banyak kasus kriminal memperlihatkan perdebatan soal bukti dan standar hukum rumit yang mengatur penggeledahan polisi serta interaksi dengan calon tersangka.