Serupa Steve Jobs, CEO 55 Tahun Ini Kuliah di Community College—dan Ia Ingatkan Gen Z: “Jangan Biarkan Ego Menghalangi Masa Depan”

Steve Jobs, George Lucas, sama Guy Fieri sebenernya gak banyak kesamaan—kecuali tentang bagaimana mereka memulai. Mereka semua memulai karir di community college, jauh sebelum akhirnya jadi terkenal banget.

Chris Tomasso, CEO First Watch yang pendapatannya $1 miliar, juga memulai dengan cara yang sama. Sebelum dia lulus S1 dari University of Central Florida, Tomasso kuliah dulu di Manatee Community College. Katanya, itu adalah keputusan bisnis yang sederhana.

“Itu bener-bener cuma keputusan bisnis buat aku,” kata Tomasso ke Fortune. “Aku lihatnya seperti itu. Perguruan tinggi empat tahun kan lebih mahal, belum lagi biaya tempat tinggal kalau harus jauh dari rumah.”

Walaupun dia ngaku pingin merasakan pengalaman kuliah empat tahun yang biasa, Tomasso sadar itu secara finansial gak mungkin. Mulai dari community college membantunya menghemat uang tapi tetap bisa kuliah dengan baik.

“Apakah ada kekurangannya? Tentu saja,” kata Tomasso. “Aku senang banget waktu di UCF, dan kalau ingat lagi, aku harap bisa kuliah empat tahun di sana, tapi itu gak mungkin buat aku. Jadi, ya itu cara terbaik yang bisa aku lakukan.”

Sekarang ini, utang siswa di AS sudah membengkak sampai $1.65 triliun. Tomasso punya pesan buat Gen Z: gengsi itu bukan segalanya—dan kamu bisa atur sendiri jalannya karir kamu.

“Jangan biarkan gengsi menghalangi,” kata Tomasso. “Aku lihat orang-orang bukan cuma dari resume-nya, tapi apakah mereka punya tekad untuk melakukan apa saja yang diperlukan supaya bisa sukses?”

Cara Gen Z bisa memulai karir mereka

Sejak masih mahasiswa, Tomasso udah punya mentalitas ‘pokoknya selesaikan’. Dia pernah kerja di toserba cuma buat dapetin diskon untuk beli jas, yang dipakai buat internship impiannya di Orlando Magic NBA. Ini contoh kecil yang nunjukin bagaimana dia orang yang suka cari cara, dan nilai ini masih dia cari di karyawan sekarang.

MEMBACA  Jawaban Mini Crossword NYT Hari Ini: 22 September

Dan sikap kayak gitu, katanya, sekarang lebih penting dari sebelumnya buat anak muda yang pengin menonjol. Nasehat dia: sering-seringlah nawarin diri.

“Pastiin orang tau kalau kamu mau belajar lebih banyak,” kata Tomasso.

“Jangan cuma baca deskripsi pekerjaan kamu. Lakukan apa yang diharapkan—tapi lebih dari itu. Lakukan hal lain, kayak tanya, ‘Apa lagi yang bisa saya bantu?’ Tanya, meskipun itu di luar bagian kamu.”

Seperti Tomasso, makin banyak siswa yang mikir-mikir lagi untuk mulai kuliah di mana. Walaupun universitas empat tahun masih sering dibahas, community college sekarang menampung lebih dari seperempat dari semua siswa di AS.

Dan mereka lagi naik daun. Menurut angka sementara dari National Student Clearinghouse, pendaftaran community college naik 4% tahun ini—lebih tinggi dibanding kenaikan 1.9% di perguruan tinggi negeri empat tahun dan 0.9% di swasta nirlaba.

Buat banyak siswa, keputusannya sering karena masalah uang. Kuliah di community college selama dua tahun bisa banget mengurangi utang siswa—apalagi karena lebih dari 30 negara bagian sekarang nawarin program gratis buat warga yang memenuhi syarat akademik tertentu.

Jadi, daripada ngeliat community college sebagai pilihan kedua, Tomasso bilang seharusnya itu diliat sebagai: “hack buat dapetin gelar yang sama dengan harga setengahnya.”