Selandia Baru Juara Dunia dalam Keseimbangan Kerja-Hidup, Begini Rahasianya

Kalau kamu capek selalu cek email Outlook sebelum pertunjukan tari anak perempuanmu atau bos yang nolak cuti, pindah ke Selandia Baru mungkin jadi jawaban baru untuk mengatasi kelelahan kerja kamu.

Sebuah penelitian terbaru dari Global Life-Work Balance Index nemuin bahwa Selandia Baru dinobatkan sebagai negara terbaik untuk keseimbangan hidup-kerja untuk tahun ketiga berturut-turut. Skornya naik sedikit dari tahun 2024, sebagian berkat kenaikan upah minimum.

Platform HR global, Remote, meneliti 60 negara dengan ekonomi terbesar di dunia untuk ngukur negara mana yang memungkinkan pekerja untuk "hidup dan bekerja dengan baik." Indeks ini ngukur banyak faktor, mulai dari cuti berbayar, tunjangan sakit, kebijakan maternitas, upah minimum, kesehatan, kebahagiaan, jam kerja, inklusivitas LGBTQ+, dan keamanan menyeluruh. Setiap negara diberi peringkat dari skor 100.

Selandia Baru berkinerja baik di setiap kategori, dengan skor 86,87. Pekerja di sana dapat menikmati 32 hari cuti berbayar, cuti hamil enam bulan dengan bayaran penuh, dan salah satu upah minimum tertinggi di dunia, yaitu $16,42 per jam. Dibandingkan sama AS, upah minimum federalnya cuma rata-rata $7,25 per jam dan belum berubah sejak 2009.

"Seperti yang penelitian kami tunjukkan, negara-negara seperti Selandia Baru dan banyak di Eropa membantu karyawan mereka menyeimbangkan hidup dan kerja dengan kebijakan yang mengutamakan karyawan. Tapi negara-negara seperti Amerika Serikat berisiko mengalami epidemi kelelahan karena budaya yang masih memprioritaskan jam kerja panjang dan cuti berbayar yang terbatas," kata studi tersebut.

Di belakang Selandia Baru, ada Irlandia dan Belgia. Irlandia dapat nilai 81,17, dibantu oleh upah minimum yang relatif tinggi dan kebijakan cuti hamil yang bagus. Belgia dapat skor 75,91, didorong oleh tunjangan sakit dan tingkat pembayaran maternitasnya. Belgia juga punya tingkat kebahagiaan tertinggi di Eropa, bersama dengan minggu kerja yang lebih pendek (rata-rata 34,1 jam).

MEMBACA  Sudah Kenal Strategi 'Roda'? Mulai dengan 3 Saham Unik yang Aktif Ini

Sementara itu, AS tidak hanya tidak masuk 20 besar, tapi juga peringkat kedua dari bawah dalam daftar 60 negara ini, karena kurangnya cuti berbayar untuk orang tua dan sistem kesehatan yang swasta.

"Dengan menurunnya keamanan publik dan inklusivitas LGBTQ+, Amerika Serikat sekarang memiliki keseimbangan hidup-kerja terburuk kedua menurut data. AS jatuh ke peringkat 59 dari 60, padahal tahun lalu peringkat 55 dan tahun 2023 peringkat 53," kata studi itu.

Studi ini menolak istilah tradisional "keseimbangan kerja-hidup" dan membaliknya jadi "keseimbangan hidup-kerja" untuk menekankan bahwa prioritasnya haruslah hidup terlebih dahulu.

5 Negara Teratas dengan Keseimbangan ‘Hidup-Kerja’ Terbaik:

  1. Selandia Baru, Wellington (86.87)
  2. Irlandia, Dublin (81.17)
  3. Belgia, Brussels (75.91)
  4. Jerman, Berlin (74.65)
  5. Norwegia, Oslo (74.20)

    5 Negara dengan Keseimbangan ‘Hidup-Kerja’ Terlemah:

  6. Nigeria, Abuja (26.67)
  7. Amerika Serikat, Washington, DC (31.17)
  8. Mesir, Kairo (35.77)
  9. Bangladesh, Dhaka (36.91)
  10. Ethiopia, Addis Ababa (37.61)

    Orang Amerika Pingin Keseimbangan Kerja-Hidup yang Lebih Baik

    Gen Z khususnya dikenal karena menghargai keseimbangan kerja-hidup. Sebuah survei baru-baru ini nemuin bahwa keseimbangan kerja-hidup menjadi prioritas utama saat mempertimbangkan pekerjaan penuh waktu, mengalahkan gaji.

    Meskipun lulusan baru ingin punya lebih banyak waktu luang di luar kerja, kaum milenial juga ingin kesempatan untuk tidak ketinggalan hidup mereka. Lebih dari setengah milenial mau nerima pemotongan gaji 20% untuk gaya hidup yang memprioritaskan kualitas hidup mereka, menurut survei dari Ford. 77% responden juga bilang mereka memprioritaskan kehidupan pribadi yang seimbang daripada pencapaian atau pertumbuhan di pekerjaan.

    Orang Amerika sadar mereka terjebek dalam budaya kerja keras di AS. Sebuah survei ekspatriat yang lebih luas menemukan bahwa 70% orang Amerika percaya AS adalah negara yang paling menguntungkan untuk bekerja, tapi 68% merasa mereka hanya bertahan hidup, bukan benar-benar berkembang. Bagi mereka yang pernah pertimbangkan pindah ke luar negeri, orang Amerika lebih memilih negara berbahasa Inggris seperti Kanada dan Inggris sebagai yang paling diinginkan. Setelah itu ada Australia, Prancis, dan Italia. Selandia Baru ada di peringkat nomor 10 dalam daftar mereka.

MEMBACA  Tersangka dalam upaya pembunuhan perdana menteri Slovakia didakwa atas tuduhan terorisme