Scott Bessent Janjikan Dukungan Besar untuk Petani, Terutama Petani Kedelai

Presiden Donald Trump berencana memberikan bantuan besar untuk petani kedelai di Amerika. Bantuan ini untuk membantu mereka karena China tidak mau beli kedelai Amerika lagi. Ini terjadi karena perang dagang antara kedua negara.

Tapi para petani kwatir waktunya sudah hampir habis untuk menjual hasil panen tahun ini ke pembeli terbesar mereka, yaitu China.

Menteri Keuangan Scott Bessent bilang bahwa berita tentang "dukungan besar untuk petani kita, khususnya petani kedelai" mungkin akan keluar hari Selasa.

Rincian paket bantuannya belum diketahui. Bantuan ini datang saat Amerika dan China tidak bisa buat kesepakatan dagang, dan China sudah berhenti beli kedelai dari AS. China adalah pembeli terbesar kedelai Amerika selama bertahun-tahun. Mereka terakhir beli pada bulan Mei, dan tidak beli sama sekali untuk musim panen yang dimulai bulan September.

Trump menulis di Truth Social bahwa petani kedelai Amerika dirugikan karena China sengaja tidak membeli untuk alasan negosiasi. Dia bilang Amerika dapat banyak uang dari tarif, dan sebagian kecil dari uang itu akan digunakan untuk bantu para petani.

Dia juga bilang akan ketemu Presiden China, Xi Jinping, dalam empat minggu, dan kedelai akan jadi topik pembicaraan utama.

Kedelai yang diimpor China biasanya untuk minyak dan makanan ternak. Ini adalah hasil pertanian yang sangat penting untuk AS karena jadi ekspor makanan nomor satu, sekitar 14% dari semua barang pertanian yang dikirim ke luar negeri. China biasanya membeli 25% dari semua kedelai Amerika.

Petani Amerika menanam kedelai senilai $60,7 miliar pada tahun 2022-2023. Lebih dari setengahnya diekspor. Illinois adalah negara bagian penghasil kedelai teratas, diikuti Iowa, Nebraska, dan Minnesota.

MEMBACA  Alphabet (GOOGL) Menguat di Pencarian AI dan Cloud, BMO Naikkan Target Harga ke $294

Trump dan Presiden Xi diperkirakan akan bertemu di sela-sela KTT APEC pada akhir Oktober di Korea Selatan.

Dalam perang dagang pertamanya dulu, Trump memberikan bantuan lebih dari $22 miliar untuk petani Amerika pada tahun 2019, dan hampir $46 miliar pada tahun 2020.

Waktu Hampir Habis

Caleb Ragland, seorang petani dari Kentucky yang juga presiden Asosiasi Kedelai Amerika, senang Trump mengakui kesulitan petani. Dia bilang perlu tindakan untuk cegah banyak petani bangkrut.

Dia bilang, sebelum perang dagang, petani sudah susah karena biaya tinggi dan harga hasil panen rendah. Lalu, pembeli terbesar mereka hilang.

Dia bilang sayang sekali petani digunakan sebagai alat tawar dalam perang dagang yang bukan salah mereka.

Dia juga bilang waktu semakin sedikit untuk kedua pemerintah buat kesepakatan. China sudah pesen kedelai dari Brasil dan Argentina untuk pengiriman sampai Desember. Jika tidak ada kesepakatan, China bisa lewati AS sama sekali.

Jika sudah lewat beberapa bulan, China akan beli kedelai panen baru dari Brasil dan Argentina, dan mungkin tidak beli dari Amerika sama sekali.

Kesepakatan Masih Mungkin

China sudah kenakan tarif 20% untuk kedelai AS sejak Trump umumkan tarifnya. Ini membuat harga kedelai Amerika tidak bisa bersaing.

Tarif balasan ini adalah jawaban atas tarif Trump untuk barang-barang China. Alasannya, China gagal hentikan aliran bahan kimia untuk buat fentanyl.

Para pengamat bilang China mungkin bisa kurangi tarif untuk hasil pertanian AS jika Gedung Putih menarik kembali tarif terkait fentanyl. Tapi ini belum terjadi.

Seorang ahli dari Stimson Center bilang Gedung Putih tidak memprioritaskan fentanyl sejak musim semi ini. Tapi, dia bilang masih terlalu dini untuk katakan tidak mungkin ada kesepakatan kedelai. China masih perlu menunjukan sesuatu dalam pertemuan pemimpin di Korea Selatan.

MEMBACA  Wolfspeed Kurangi Utang Hingga 70%. Apakah Ini Saat yang Tepat Membeli Saham WOLF?

Seorang direktur dari konsultan Teneo bilang, kesepakatan kedelai adalah hal termudah untuk kedua pemerintah. China butuh kedelai, dan AS punya untuk dijual. Jika Washington dan Beijing tidak bisa setuju soal kedelai, kecil harapan mereka bisa setuju untuk masalah yang lebih sulit.

Argentina adalah topik yang sensitif untuk petani Amerika sekarang. Pada 24 September, Beijing memanfaatkan libur pajak di Argentina dan memesan hampir 2 juta ton kedelai dan produk kedelai Argentina. Libur pajak ini terjadi setelah AS memberi paket bantuan $20 miliar untuk bantu stabilkan ekonomi negara Amerika Latin itu.

Caleb Ragland bilang situasi ini membuat banyak petani marah. Meskipun tujuannya bukan untuk memberi Argentina uang supaya mereka bisa kirim kedelai ke China, tapi hasilnya begitu, dan kelihatannya sangat tidak baik.

Petani Lebih Suka Dagang Daripada Bantuan

Bantuan pemerintah mungkin perlu untuk bantu petani lewati tahun ini jika mereka tidak bisa jual ke China. Tapi para petani bilang mereka lebih suka jual hasil panen mereka di pasar.

Seorang petani dari Iowa bilang semua petani bangga dengan pekerjaan mereka dan tidak suka menerima bantuan. Mereka lebih suka hasil dari kerja keras sendiri.

Sementara itu, petani lain dari Minnesota bilang dia akan lakukan semua yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup, seperti mengencangkan ikat pinggang, mengurangi pengeluaran, dan memakai peralatan lebih lama.