Selamat pagi. Minggu ini, aku sempat ngobrol sama CEO Intuit, Sasan Goodarzi, dan mencoba empat agen berbasis AI yang akan dirilis minggu depan untuk Quickbooks Online. Ini pertama kalinya aku liat agen AI bekerja efektif dalam menangani tugas sambil bantu manusia lebih produktif. (Aku juga suka liat Babak Hodjat dari Cognizant bikin sistem multi-agen langsung di Fortune COO Summit bulan ini, tapi kebanyakan kita bakal pakai agen, bukan buat.)
Intuit punya empat agen:
- Agen pelanggan – cari prospek di email, bikin draf email, lacak interaksi sampai penjualan.
- Agen pembayaran – percepat proses pembayaran.
- Agen keuangan – analisis bisnis dan bantu tingkatkan kesehatan bisnismu.
- Agen akuntansi – rekonsiliasi pengeluaran dan bikin akuntan senang.
Kalau punya ini 10 taun lalu, mungkin aku masih jadi pengusaha."Ini peluncuran paling penting dalam sejarah kami karena mencakup semuanya," kata Goodarzi. "Kami luncurkan tim virtual yang bisa kerjakan banyak hal, dari kelola prospek sampai pastikan pembayaran dan akuntansi selesai. Gabungan AI dan manusia. Sudah dikerjakan selama 6 tahun."
"Ini bukan soal alur kerja, tapi soal feed bisnis yang kerjakan semuanya untuk pelanggan," tambahnya. "Bukan cuma teknologi, tapi juga keahlian manusia karena bahkan Milenial butuh kepastian dari manusia." Saat ditanya soal identitas perusahaan yang dikenal dengan pajak dan akuntansi, dia bilang: "Saya ingin kami dikenal sebagai perusahaan uang karena cara kami bantu bisnis dan konsumen."
Berita lain:
- AS-China sepakat soal perdagangan: China akan suplai mineral langka, AS kurangi tarif.
- Anak-anak Trump mungkin lanjutkan warisan politik ayahnya.
- Meta tidak bayar $100 juta ke mantan peneliti OpenAI.
- Saham Citi diprediksi naik ke $100 oleh analis.
- Dua eksekutif Tesla keluar setelah penurunan laba.
- Trump menggugat 15 hakim federal di Maryland.
- Pengembang properti NYC panik jika Zohran Mamdani menang pilkada.
- Bill Ackman siap danakan calon lawan Mamdani.
- Trump ubah klaim soal ponsel T1 yang "dirancang dengan nilai Amerika".
Pasar: Indeks S&P 500 hampir pecahkan rekor, ditutup di 6.141. Saham Eropa dan Jepang naik, Asia turun.
Dari analis:
- EY-Parthenon: Kenaikan harga akibat tarif akan terasa di paruh kedua 2025.
- Oxford Economics: Data GDP Q1 lebih buruk dari perkiraan.
- Macquarie: Kebijakan Trump bisa pengaruhi nilai USD.
- JPMorgan: Aktivitas ritel saham meningkat minggu ini.
Bacaan menarik:
- Bisakah AI bantu AS produksi lagi?
- Mimpi Zuckerberg soal chatbot teman disebut "junk food".
- Keputusan yang bikin Pinterest populer di Gen Z.
- Langkah Trump pertimbangkan aset kripto untuk pinjaman rumah.
- CEO Standard Chartered bilang MBA-nya sia-sia.
CEO Daily diedit oleh Nina Ajemian & Jim Edwards. Daftar gratis.
(Note: Typo sengaja: "taun" instead of "tahun", "liat" instead of "lihat".)