Saham Wizz Air Jatuh 26% Setelah Laba Tidak Sesuai Perkiraan
Harga saham Wizz Air Holdings Plc anjlok 26% di awal perdagangan setelah maskapai diskon ini melaporkan laba yang di bawah perkiraan dan tidak memberikan panduan ke depan karena ketidakpastian.
Penurunan ini jadi yg terburuk bagi maskapai murah asal Hungaria dalam lebih dari lima tahun. Sahamnya turun 19% ke 1.350 pence pukul 8:28 pagi di London.
Wizz melaporkan laba bersih €225,8 juta ($258 juta) untuk tahun berakhir Maret, tidak mencapai target €250-300 juta. Biaya operasi (selain bahan bakar) naik hampir 19% jadi €3,3 miliar, angka yang disebut analis Panmure Liberum "sangat besar" mengingat pertumbuhan kapasitas Wizz.
Maskapai ini mengatakan 42 pesawat tidak terbang akhir Maret dan perkirakan sekitar 34 pesawat masih di darat sampai paruh pertama 2026.
Wizz termasuk maskapai yg terpaksa menghentikan sementara pesawat Airbus SE karena perbaikan mesin Pratt & Whitney GTF. Ini mengganggu rencana pertumbuhan dan keuntungan mereka saat menunggu mesin diperiksa.
"Dampak penghentian pesawat terkait GTF berdampak buruk pada biaya per unit," kata Gerald Khoo, analis Panmure. Kenaikan biaya non-bahan bakar "lebih buruk dari perkiraan sebelumnya dan mengecewakan untuk maskapai dengan pertumbuhan kapasitas 20%."
Wizz menimbun suku cadang dan mesin cadangan untuk menggantikan pesawat yg tidak terbang. CEO Jozsef Varadi bilang 2027 akan jadi "tahun perubahan besar." Sampai saat itu, masalah mesin ini akan tetap ada.
Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com.