Apple dan Amazon adalah dua saham konsumen terkemuka, tapi pendekatan mereka terhadap AI bisa jadi faktor penentu kesuksesan masa depan.
Apple mengambil pendekatan konservatif dalam belanja modal AI dengan memanfaatkan kerja sama.
Amazon siap mengeluarkan banyak uang untuk AI, menghabiskan lebih dari $24 miliar hanya di kuartal pertama.
10 saham yang lebih kami sukai daripada Amazon ›
Investasi di Emas
Didukung oleh Money.com – Yahoo mungkin dapat komisi dari tautan di atas.
"The Magnificent Seven" adalah raksasa pasar saham, dan di antaranya, Apple (NASDAQ: AAPL) dan Amazon (NASDAQ: AMZN) menonjol sebagai perusahaan konsumen terbaik. Keduanya telah memberikan kemajuan teknologi tinggi selama bertahun-tahun.
Tapi jika kamu harus memilih, mana yang lebih baik untuk investasi jangka panjang: Apple atau Amazon? Faktor penentu bisa terletak pada cara mereka menangani inovasi terbaru: kecerdasan buatan (AI).
CEO Amazon, Andy Jassy, melihat AI sebagai momen penting: "Generative AI akan mengubah hampir semua pengalaman pelanggan dan memungkinkan hal baru yang sebelumnya hanya fantasi."
Mari kita lihat pendekatan Apple dan Amazon terhadap teknologi ini untuk menentukan investasi terbaik jangka panjang.
Perbedaan Strategi AI
Apple terlihat memimpin di AI sejak peluncuran Siri di iPhone tahun 2011. Tapi, mereka lebih memilih kerja sama daripada berinvestasi di infrastruktur AI. Misalnya, Apple menggunakan chip Google untuk melatih AI-nya dan mengintegrasikan ChatGPT OpenAI untuk memperkuat Siri.
Akibatnya, Apple dituduh tertinggal dalam persaingan AI. Tuduhan ini ada benarnya. Di konferensi WWDC Juni lalu, Apple mengumumkan pembaruan AI seperti layanan terjemahan langsung. Tapi fitur AI-nya kurang mengesankan, dan pembaruan besar untuk Apple Intelligence baru akan datang tahun 2026.
Tapi perkembangan AI seperti maraton, bukan lari cepat. Pasar AI diprediksi tumbuh dari $244 miliar di 2025 jadi $1 triliun pada 2031. Apple masih punya waktu.
Selain itu, Apple bisa membeli perusahaan AI untuk mengejar pesaing. Siri sendiri awalnya dibeli dari perusahaan lain. Pelanggan setia Apple juga akan menunggu fitur AI yang lebih canggih.
Kemampuan Apple mempertahankan pelanggan membuat penjualan iPhone tetap di atas $200 miliar selama tiga tahun terakhir. Meski fitur AI-nya minim, penjualan iPhone di kuartal pertama tahun ini masih stabil.
Amazon: All-In pada AI
Amazon berinvestasi besar di AI. Di kuartal pertama 2025, mereka menghabiskan $24,3 miliar untuk infrastruktur, terutama AWS (pemimpin cloud computing). Bandingkan dengan belanja modal Apple yang hanya $6 miliar.
Investasi ini membuat penjualan AWS naik 17% jadi $29,3 miliar. Tapi imbalan jangka panjang bisa jauh lebih besar berkat banyak peningkatan AI.
Tahun ini, Amazon meluncurkan Alexa+, saingan Siri. Mereka juga menggunakan AI untuk mengelola 750.000 robot di gudang dan kendaraan otonom Zoox yang akan diluncurkan tahun ini.
AI juga membantu Amazon menyesuaikan harga produk secara pintar, mempertimbangkan stok hingga perilaku pembeli. Ini mendorong penjualan Q1 naik 9% jadi $155,7 miliar.
Menurut Andy Jassy, "Ada lebih dari 1.000 aplikasi GenAI sedang dikembangkan di Amazon."
Apple vs. Amazon: Mana yang Lebih Baik?
Apple dan Amazon punya keunggulan masing-masing. Tapi, apakah perbedaan kemampuan AI membuat satu lebih unggul? Apple punya potensi mengejar ketertinggalan dan menciptakan produk revolusioner, seperti iPhone dulu.
Tapi Amazon bergerak sangat cepat. Mereka tak hanya meningkatkan layanan e-commerce, tapi juga masuk industri baru seperti Zoox.
Satu faktor lain adalah valuasi saham. Price-to-earnings (P/E) ratio Amazon lebih tinggi dari Apple, tapi dengan investasi AI-nya, hal itu bisa dibenarkan.
Dengan kemajuan AI yang mengesankan, Amazon saat ini jadi pilihan saham terbaik dibanding Apple.
Peringatan Sebelum Investasi di Amazon
Tim analis Stock Advisor baru saja merilis 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang… dan Amazon tidak masuk daftar. 10 saham ini punya potensi keuntungan besar.
Contohnya, Netflix pada 2004 dan Nvidia pada 2005. Jika investasi $1.000 saat rekomendasi, nilainya sekarang bisa mencapai ratusan ribu dolar!
Stock Advisor punya rata-rata return 1.062%, jauh mengalahkan S&P 500 (177%). Jangan lewatkan daftar terbaru ini. Lihat 10 sahamnya »
Return Stock Advisor per 30 Juni 2025
(Disclaimer: Beberapa eksekutif perusahaan terkait mungkin terafiliasi dengan The Motley Fool.)
Artikel Saham Terbaik untuk Dibeli Sekarang: Apple vs. Amazon awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool.