Hasil kuartal kedua yg kuat membuat saham Sea, perusahaan teknologi Singapura, naik 19% di bursa New York hari Selasa. Sahamnya sudah naik lebih dari 60% tahun ini, meskipun masih jauh dari level tertinggi tahun 2021.
Sea melaporkan pendapatan $5.3 miliar untuk kuartal Juni 2025, naik hampir 40% dari tahun lalu. Laba bersih mencapai $414.2 juta, lebih dari lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya yg hanya $79.9 juta.
Ketiga divisi bisnis Sea—platform e-commerce Shopee, pengembang game Garena, dan unit fintech Monee—menunjukkan pertumbuhan pendapatan dua digit.
“Momentum dari awal tahun 2025 yg kuat terus berlanjut di kuartal kedua. Ketiga bisnis kami tumbuh dengan sehat, membuat kami lebih percaya diri untuk mencapai tahun yg sukses lagi,” kata CEO Forrest Li.
Shopee, platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara & Taiwan, masih jadi kontributor utama pendapatan Sea dengan 72% dari total. Nilai barang terjual Shopee naik 25% di paruh pertama tahun dibanding 2024.
Monee, lini keuangan Sea yg baru diubah namanya, juga tumbuh pesat. Nilai pinjamannya melonjak 94% dari tahun lalu, mencapai $6.9 miliar.
Kesuksesan Sea
Sea, peringkat 15 di Southeast Asia 500, sekarang mencatat dua tahun berturut untung, pencapaian penting setelah sebelumnya melakukan pengurangan biaya dan restrukturisasi.
Di laporan sebelumnya, Li mengatakan alat AI dan jaringan logistik meningkatkan profitabilitas divisi e-commerce Sea.
Li juga bilang Sea sudah “sampai di tahap dimana kami bisa mencari peluang pertumbuhan sambil meningkatkan keuntungan.”
Salah satu peluang itu ada di Brasil. Shopee masuk Brasil tahun 2019 dan sekarang jadi salah satu platform e-commerce terbesar disana. Baik Li maupun CFO Tony Hou optimis dengan prospek Sea di Brasil.
Hou bilang masih ada “ruang yg cukup” untuk tumbuh di Brasil meski ada pesaing seperti Temu dan TikTok. Li juga melihat potensi Brasil untuk bisnis keuangan Sea, dengan pertumbuhan “sangat bagus” di nilai pinjaman kuartal ini.