Saham Palantir Technologies (PLTR) turun banyak hari Jumat karena ada laporan tentang masalah keamanan di jaringan komunikasi untuk medan perang yang sedang dikembangkan bersama Anduril Industries. Meski turun, saham Palantir masih naik lebih dari 128% di tahun 2025.
Menurut laporan Reuters, memo internal Angkatan Darat menyebut jaringan komunikasi prototipe itu punya banyak masalah keamanan dasar dan celah keamanan, sehingga harus dianggap berisiko sangat tinggi.
Pada hari Jumat, saham Palantir anjlok 7,5% ke 173.07, dan tembus di bawah rata-rata bergerak 21-hari. Sebelumnya, saham ini berhasil melewati titik beli cup-with-handle di 185.75 pada hari Kamis. Aksi Jumat lalu memicu aturan jual 7%-8% bagi investor yang beli saat breakout.
Kontrak Pertahanan Penting
Pada Juli lalu, Angkatan Darat memberi Anduril kontrak senilai $99,6 juta dengan beberapa partner, termasuk Palantir, untuk mengembangkan fase berikutnya dari prototipe platform NGC2 (Next-Generation Command and Control). Partner Anduril lainnya antara lain Striveworks, Govini, dan Microsoft (MSFT).
Selain itu, Lockheed Martin juga dapat kontrak $26 juta pada awal September untuk mengembangkan arsitektur prototipe NGC2. Diperkirakan akan ada lebih banyak proyek prototipe yang disetujui.
Ada pandangan bahwa NGC2 bisa jadi dasar untuk jaringan data Space Dome yang lebih besar dan terintegrasi. Perisai pertahanan udara "Golden Dome" diperkirakan akan menelan biaya $175 miliar atau lebih.
Selain itu, Anduril dianggap sebagai pesaing baru bagi perusahaan pertahanan yang sudah ada. Perusahaan ini didirikan pada 2017. CEO Anduril, Brian Schimpf, mengatakan mereka berharap bisa menggandakan pendapatan tahun 2025.
Anduril juga sedang mengembangkan pesawat tempur tanpa pilot dan sistem otonom lainnya. Perusahaan ini didirikan oleh mantan eksekutif Facebook, Palmer Luckey, dan tiga mantan eksekutif Palantir. Selain itu, SpaceX-nya Elon Musk, Anduril, dan Palantir dilaporkan sedang bekerja sama untuk proposal sistem pertahanan berbasis satelit.
***
Rating Teknis Saham Palantir
Saham Palantir sudah turun dari titik tertinggi sepanjang masa di 190 pada 12 Agustus.
Saham Palantir melonjak karena ada pandangan bahwa perusahaan ini siap untuk mendapatkan lebih banyak bisnis pemerintah AS selama pemerintahan Trump. Juga, antusiasme investor ritel terhadap generative artificial intelligence telah mendongkrak saham Palantir, meskipun pendapatan dari sisi komersial belum meningkat.
Sementara itu, Saham Palantir punya Composite Rating 99 dari skala terbaik 99 menurut IBD Stock Checkup. Composite Rating IBD menggabungkan lima rating khusus menjadi satu rating yang mudah dipakai. Saham pertumbuhan terbaik biasanya punya Composite Rating 90 atau lebih.
Selain itu, saham Palantir memegang Accumulation/Distribution Rating B. Rating itu menganalisis perubahan harga dan volume saham selama 13 minggu terakhir. Nilai A+ berarti ada banyak pembelian oleh institusi besar; E berarti banyak penjualan. Nilai C dianggap netral.