Acara komputasi awan Alphabet (GOOGL) pada hari Selasa menampilkan kemitraan dan produk kecerdasan buatan yang dapat memberikan dorongan kepada saham Google. Google mengumumkan chip AI kustom menggunakan arsitektur semikonduktor Arm Holding (ARM) dan memperluas aliansi awannya dengan perusahaan keamanan cyber Palo Alto Networks (PANW).
Acara Google Cloud Next juga berlangsung dari 9 April hingga 11 April.
Di depan infrastruktur awan, Google memperkenalkan prosesor AI baru “A3 Mega” menggunakan teknologi H100 dari Nvidia (NVDA). Google mengatakan berencana untuk menggunakan platform Blackwell generasi berikutnya dari Nvidia pada awal 2025. Namun Google juga sedang mengembangkan chip AI internal.
Pada blog Google, CEO cloud Thomas Kurian juga mengumumkan chip AI kustom pertama Google menggunakan arsitektur AI Arm. Perangkat Arm berbasis Google Axion dirancang untuk server komputer di pusat data internet kinerja tinggi.
Diperkirakan chip AI kustom berbasis Arm akan tersedia pada akhir 2024. Google tidak akan menjual chip tersebut langsung kepada pelanggan. Sebaliknya, chip akan tersedia untuk layanan awan yang dapat disewa dan digunakan oleh bisnis.
Google, Arm, Qualcomm (QCOM), Intel (INTC), dan Samsung menjadi bagian dari kelompok teknologi baru yang bertujuan untuk memberikan alternatif terhadap platform pengembangan perangkat lunak AI Nvidia, menurut laporan terbaru. Kelompok tersebut bernama Unified Acceleration Foundation.
Di pasar saham hari ini, saham Google naik 0,7% menjadi 155,96 dalam perdagangan pagi. Saham Arm awalnya naik, kemudian turun 2,9% menjadi 125,46. Saham Nvidia mundur 3,9% menjadi 837,32.
“Hari ini, kami mengumumkan kemitraan baru atau diperluas dengan Bayer, Cintas, Discover Financial (DFS), IHG Hotels & Resorts, Mercedes-Benz, Palo Alto Networks, Verizon Communications (VZ), (perusahaan periklanan) WPP, dan banyak lainnya,” kata Kurian dalam blog.
Pelanggan lain yang diharapkan ikut serta dalam acara ini termasuk Walmart (WMT), Ford (F), Deloitte, dan Wayfair (W).
Sementara itu, pendapatan kuartal pertama Google dijadwalkan pada akhir April.
Pada kuartal Desember, Google mengatakan pendapatan komputasi awan naik hampir 26% menjadi $9,19 miliar, melampaui perkiraan sebesar $8,94 miliar. Bisnis komputasi awan Google mengalami pertumbuhan 22% pada kuartal September.
Selain itu, kemitraan AI generatif Microsoft (MSFT) dengan startup OpenAI telah memberikan dorongan pada bisnis komputasi awan mereka. Amazon Web Services, bagian dari Amazon.com (AMZN), adalah penyedia layanan awan terbesar.
Selanjutnya, saham Google telah naik hampir 11% pada tahun 2024. Selain itu, Google kembali ke zona beli pada hari Senin dengan titik masuk sebesar 153,78.
Ikuti Reinhardt Krause di Twitter @reinhardtk_tech untuk pembaruan tentang kecerdasan buatan, keamanan siber, dan komputasi awan.