Saham AS Melemah, Laporan Keuangan Bank Menengah Banting Pasar

Saham AS turun pada hari Kamis. Penurunan ini terutama terjadi pada bank-bank ukuran menengah karena ada kekhawatiran tentang pinjaman yang mereka berikan.

Indeks S&P 500 turun 0,6% dalam hari perdagangan yang naik-turun. Dow Jones Industrial Average jatuh 301 poin (0,7%), dan Nasdaq composite turun 0,5%.

Saham Zions Bancorp anjlok 13,1%. Bank ini mengatakan laba kuartal III mereka akan terdampak karena ada kerugian $50 juta terkait pinjaman ke dua peminjam. Zions menemukan "adanya kesalahan keterangan dan wanprestasi" oleh para peminjamnya.

Bank lain, Western Alliance Bancorp, juga turun 10,8%. Mereka menggugat seorang peminjam karena diduga melakukan penipuan. Meski begitu, bank ini tetap percaya dengan perkiraan keuangan mereka untuk tahun 2025.

Kualitas pinjaman dari banyak bank kini sedang diawasi ketat. Ini terjadi setelah First Brands Group, sebuah pemasok suku cadang mobil, mengajukan perlindungan kebangkrutan. Pertanyaannya, apakah masalah-masalah ini hanya kebetulan atau pertanda akan ada masalah besar di industri perbankan.

Harga saham di Wall Street sangat bergejolak pada Kamis itu. Dow Jones sempat naik 169 poin di pagi hari, tapi akhirnya turun 472 poin di sore hari. Pola seperti ini sudah terjadi sepanjang minggu. Pasar saham menjadi tidak stabil sejak akhir pekan lalu, ketika Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif untuk barang-barang dari Cina.

Penurunan pada Kamis sore menghapuskan kenaikan harga di pagi hari. Kenaikan pagi itu dipicu oleh laporan positif tentang Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC). Perusahaan ini melaporkan kenaikan laba yang lebih besar dari perkiraan analis. TSMC adalah perusahaan yang sangat penting dalam tren artificial intelligence (AI) karena mereka membuat chip untuk perusahaan seperti Nvidia.

MEMBACA  Akankah Suku Bunga KPR Naik ke 7%? Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai.

Saham-saham terkait AI telah melonjak sangat tinggi tahun ini. Beberapa kritikus khawatir ini seperti gelembung yang bisa pecah, mirip dengan kejadian saham dot-com pada tahun 2000.

Perusahaan-perusahaan AS secara umum kini berada di bawah tekanan. Mereka harus menunjukkan laba yang lebih kuat untuk membenarkan kenaikan harga saham mereka yang sudah sangat mahal.

Meski melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, saham Travelers tetap turun 2,9% karena pendapatannya tidak memenuhi perkiraan. Saham Hewlett Packard Enterprise juga jatuh 10,1% setelah mereka merilis target keuangan jangka panjang yang dinilai biasa saja oleh para analis.

Di sisi lain, saham Salesforce naik 4% setelah perusahaan itu mengumumkan rencana pertumbuhan pendapatan. Saham J.B. Hunt Transport Services melonjak 22,1% karena perusahaan angkutan ini berhasil melebihi target laba.

Secara keseluruhan, S&P 500 turun 41,99 poin ke level 6.629,07. Dow Jones turun 301,07 poin ke 45.952,24, dan Nasdaq turun 107,54 poin ke 22.562,54.

Harga minyak mentah juga berbalik turun. Ini terjadi setelah Trump setuju untuk bertemu dengan Vladimir Putin dari Rusia guna membicarakan perang di Ukraina. Harga minyak mentah AS turun 1,4% menjadi $57,46 per barel.

Di pasar saham luar negeri, indeks saham di banyak negara Asia dan Eropa justru naik. Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 2,5% karena ada harapan akan adanya kesepakatan dagang antara Seoul dan Washington.

Di pasar obligasi, hasil (yield) Treasury turun karena banyak investor mencari aset yang lebih aman. Harga emas naik 2,5% menjadi $4.304,60 per ons.

Sebuah laporan di pagi hari mengatakan bahwa aktivitas manufaktur di wilayah Mid-Atlantic AS menyusut. Laporan-laporan ekonomi lainnya tertunda karena pemerintah AS mengalami shutdown. Teks asli nggak ada nih… Coba kirim teks yang mau ditulis ulang dan diterjemahin. Aku bantu buat versi Bahasa Indonesia yang mudah dimengerti! 😊

MEMBACA  Kinerja unggul saham Eropa pada 2025 telah berakhir, tapi jangan lupakan euro.