Saham Anjlok Tajam Akibat Ketegangan Perdagangan dengan China

Pada hari Jumat, indeks S&P 500 ($SPX) (SPY) tutup turun -2,71%, indeks Dow Jones ($DOWI) (DIA) turun -1,90%, dan indeks Nasdaq 100 ($IUXX) (QQQ) turun -3,49%.

Indeks saham awalnya naik di hari Jumat tapi kemudian jatuh sangat tajam. S&P 500 dan Nasdaq 100 jatuh ke level terendah dalam 2 minggu, sedangkan Dow Jones ke level terendah 1 bulan. Penyebabnya adalah ketegangan perdagangan AS dengan China yang meningkat setelah Presiden Trump mengancam akan menaikkan tarif untuk barang-barang China.

Saham sempat bergerak lebih tinggi pagi harinya karena komentar dari pejabat bank sentral AS (The Fed) yang mendukung pemotongan suku bunga. Namun, ancaman tarif Trump membuat suasana pasar berubah.

Indeks kepercayaan konsumen AS dari University of Michigan untuk bulan Oktober turun sedikit ke level 55,0, tapi masih lebih baik dari perkiraan.

Pejabat The Fed, Christopher Waller dan Alberto Musalem, mengatakan mereka terbuka untuk memotong suku bunga lagi karena kondisi pasar tenaga kerja yang lemah.

Sebagian besar indeks saham sempat mencapai rekor tertinggi minggu ini karena optimisme pada pertumbuhan sektor AI. Saham juga didukung oleh ekonomi AS yang kuat dan harapan The Fed akan terus memotong suku bunga.

Pemerintah AS masih tutup (shutdown) untuk minggu kedua. Hal ini memperburuk sentimen pasar dan menunda laporan ekonomi penting. Jika shutdown berlanjut, banyak pegawai pemerintah bisa dirumahkan dan klaim pengangguran bisa naik.

Ekspektasi laba perusahaan masih menjadi hal positif untuk saham. Banyak perusahaan di S&P 500 memberikan panduan untuk laba kuartal ketiga yang diperkirakan mengalahkan ekspektasi analis.

Pasar memperkirakan kemungkinan 97% The Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 bp dalam pertemuan FOMC tanggal 28-29 Oktober.

MEMBACA  Cara Membersihkan Rumah Anda Secara Alami Dengan Jeruk Nipis: 7 Tips Berguna

Pasar saham luar negeri pada hari Jumat juga tutup lebih rendah. Euro Stoxx 50 turun -1,68%, Shanghai Composite China turun -0,94%, dan Nikkei 225 Jepang turun -1,01%.

Suku Bunga

Harga T-note (surat utang AS) untuk bulan Desember naik. Imbal hasil (yield) T-note 10-tahun turun ke level 4,055%. Hal ini didukung oleh komentar dari pejabat The Fed dan ancaman tarif Trump yang membuat investor lari ke aset aman.

Shutdown pemerintah AS juga mendukung T-note karena bisa melemahkan ekonomi dan memberi alasan bagi The Fed untuk terus memotong suku bunga.

Imbal hasil obligasi pemerintah Eropa juga turun pada hari Jumat.

Pergerakan Saham AS

Saham perusahaan pembuat chip (chipmaker) jatuh tajam, menyeret pasar secara keseluruhan. ARM Holdings turun lebih dari -9%, dan banyak perusahaan chip lain seperti AMD dan Qualcomm turun lebih dari -7%.

Saham-saham teknologi besar (The Magnificent Seven) juga anjlok. Tesla turun lebih dari -5%, Amazon turun lebih dari -4%, dan Nvidia turun lebih dari -4%.

Perusahaan energi juga turun setelah harga minyak mentah WTI jatuh lebih dari 4% ke level terendah 5 bulan.

Beberapa saham yang mengalami penuruan signifikan lainnya termasuk Venture Global (turun -24%), Levi Strauss (turun -12%), dan Mosaic (turun -9%).

Di sisi lain, beberapa saham justru naik. Applied Digital naik lebih dari +15%, Elastic NV naik lebih dari +5%, dan PepsiCo naik lebih dari +3% setelah melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

Laporan Laba (10/13/2025)

Fastenal Co (FAST), Lionsgate Studios Corp (LION).