Saham di Amerika Serikat sempat turun tajam pada hari Jumat pagi. Hal ini terjadi karena harga saham Nvidia, bitcoin, dan emas berubah-ubah dengan cepat. Tapi, pasar saham kemudian cepat tenang lagi.
Indeks S&P 500 sempat turun 1.3% di pagi hari, tapi akhirnya naik 0.4% di siang hari. Indeks Nasdaq juga naik 0.6%, sementara Dow Jones hanya turun 0.3%.
Saham-saham teknologi AI lagi jadi perhatian utama. Nvidia, perusahaan yang sangat terkenal di bidang AI, harganya sempat turun 3.4% tapi kemudian naik 2%. Perubahan harga Nvidia ini sangat mempengaruhi pasar saham secara keseluruhan.
Banyak ahli yang sudah memperingatkan bahwa harga saham di Amerika mungkin akan turun karena harganya sudah terlalu mahal. Mereka bilang saham-saham AI seperti Nvidia harganya sudah sangat tinggi. Misalnya, saham Nvidia sudah naik lebih dari dua kali lipat dalam empat dari lima tahun terakhir.
Walaupun ada perubahan harga, indeks S&P 500 masih sangat dekat dengan rekor tertingginya yang dicapai akhir bulan lalu.
Di luar teknologi, saham Walmart turun sedikit setelah CEO-nya, Doug McMillon, mengumumkan akan pensiun. Ini adalah keputusan yang mengejutkan.
Salah satu cara perusahaan bisa menunjukkan bahwa harga sahamnya tidak terlalu mahal adalah dengan mendapatkan untung yang besar. Laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis hari Rabu sangat dinanti-nantikan. Jika hasilnya tidak sesuai harapan, harga sahamnya bisa turun lagi dan mempengaruhi seluruh pasar.
Cara lain agar harga saham terlihat lebih murah adalah jika suku bunga turun. Suku bunga yang lebih rendah bisa membuat investor lebih tertarik beli saham.
Tahun ini, suku bunga sempat turun karena orang berharap Bank Sentral AS akan menurunkannya. Bank Sentral AS sudah menurunkan suku bunga dua kali. Tapi, sekarang banyak yang ragu apakah suku bunga akan turun lagi di bulan Desember. Ini karena tingkat inflasi masih tetap lebih tinggi dari target.
Harga bitcoin sempat jatuh di bawah $95.000, kembali ke level bulan Mei. Padahal, harganya hampir $125.000 di bulan Oktober. Harga emas juga turun 2.4%.
Di pasar luar negeri, indeks saham di Eropa dan Asia banyak yang turun. Saham di Korea Selatan turun 3.8%, dan saham di Inggris turun 1.1%.