Saya sangat suka mencari barang yang bagus dengan harga murah. Banyak orang juga seperti saya. Sekarang, karena banyak yang di-PHK dan orang harus hemat, toko diskon seperti TJMaxx, HomeGoods, dan Ollie’s Bargain Outlet semakin ramai dikunjungi.
Di tahun 2025, jumlah pengunjung ke toko-toko ini meningkat pesat. Ini membantu penjualan mereka, sementara toko besar seperti Macy’s dan Target justru sepi.
Ollie’s Bargain Outlet mendapat keuntungan besar karena pesaing besarnya, Big Lots, bangkrut.
Tentang Ollie’s:
- Didirikan: 1982 di Mechanicsburg, PA
- Jumlah toko: 645
- Karyawan: 12.792
- Sumber: Ollie’s Bargain Outlet Holdings
Kebangkrutan Big Lots membuat Ollie’s bisa membeli banyak lokasi tokonya. Penutupan Big Lots juga berarti lebih sedikit pesaing untuk 290 dari 645 toko Ollie’s. Dengan situasi ini dan orang yang suka berburu diskonan, Ollie’s punya peluang besar untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Ollie’s didirikan oleh Mark Butler dan tiga temannya di sebuah gudang kayu. Ide mereka sederhana: semua orang di Amerika suka barang murah.
Toko Ollie’s menjual barang sisa stok atau kelebihan produksi yang dibeli dengan harga murah, lalu dijual lagi ke pelanggan dengan harga lebih murah dari toko department. Mereka ingin margin kotor 40%. Mereka jual apa saja, seperti sabun, makanan, mainan, peralatan rumah, pakaian, dan elektronik.
Perlahan tapi pasti, Ollie’s terus buka toko baru. Mereka fokus dulu di Pennsylvania, lalu masuk Maryland tahun 1990-an. Walaupun pendirinya, Oliver Rosenberg, meninggal tahun 1996, perusahaan terus berkembang.
Pertumbuhan Jumlah Toko:
- 2025: 645 toko
- 2020: 388 toko
- 2015: 203 toko
- 2011: 100 toko
- 2005: 36 toko
Untuk mendukung pertumbuhannya, Ollie’s membangun pusat distribusi besar di York, Pennsylvania tahun 2008, dan satu lagi di Georgia tahun 2014. Penjualan terus naik seiring dengan pembukaan toko di pasar baru. Tahun 2017, mereka sudah punya 268 toko dengan penjualan lebih dari $1 miliar.
Mark Butler meninggal dunia pada Desember 2019, dan John Swygert jadi CEO baru. Di bawah kepemimpinan dia, jumlah toko tumbuh jadi 559 pada akhir 2024, dengan pendapatan tahunan $2,3 miliar. Pada Februari 2025, John Swygert digantikan oleh Presiden Eric Van der Valk sebagai CEO.
Kebangkrutan Big Lots
Big Lots dulunya adalah retailer diskon besar di Amerika, dengan 1.450 toko pada puncaknya tahun 2015. Tapi, mereka melakukan beberapa kesalahan. Mereka mulai jual barang yang bukan diskonan, sehingga membingungkan pelanggan. Hutang mereka juga menumpuk, sementara Ollie’s dan pesaing lain merebut pangsa pasar mereka.
Penjualan Big Lots terus turun, terutama setelah 2021. Sebelum mengumumkan kebangkrutan pada 9 September 2024, penjualan mereka sudah turun 9,2%. Mereka juga punya hutang jangka pendek $570 juta yang harus dibayar.
Linimasa Kebangkrutan Big Lots:
- 9 Sept 2024: Big Lots mengajukan kebangkrutan (Chapter 11).
- 1 Jan 2025: Pengadilan menyetujui penjualan 200-400 toko Big Lots.
- 14 Jan 2025: Lease toko Big Lots ditawarkan untuk dijual.
- 27 Feb 2025: Ollie’s mengumumkan pembelian 40 lease toko Big Lots, sehingga totalnya jadi 63 toko.
Kebangkrutan Big Lots adalah kesempatan besar bagi Ollie’s. Berbeda dengan Big Lots, neraca keuangan Ollie’s sangat kuat, tanpa hutang jangka panjang dan punya banyak uang tunai. Mereka memanfaatkan kekuatan ini untuk mengakuisisi 63 lease toko Big Lots.
"Lokasi-lokasi ini ukurannya tepat, sewanya menguntungkan, dan sudah melayani pelanggan yang cari harga murah," kata CEO Ollie’s, van der Valk.
Toko-toko baru ini memperkuat keberadaan Ollie’s. Ditambah lagi, penutupan banyak toko Big Lots membuat 290 toko Ollie’s jadi lebih ramai pengunjung. Kombinasi ini mempercepat pendapatan Ollie’s.
Secara keseluruhan, penjualan di toko yang sudah buka lebih dari setahun naik 5% pada kuartal kedua tahun 2025.
Strategi dan Masa Depan Ollie’s
Toko dan pemasaran Ollie’s terlihat unik, mirip Trader Joe’s, dan mendorong pelanggan untuk "berburu harta karun". Program loyalitas "Ollie’s Army" sangat penting. Jumlah anggotanya 15,1 juta pada akhir 2024, dan naik jadi 16,1 juta pada kuartal kedua 2025. Rata-rata, anggota Ollie’s Army belanja 40% lebih banyak daripada bukan anggota.
"Dengan banyaknya toko yang tutup atau bangkrut, kami punya peluang untuk memperluas toko dan mendapatkan anggota loyal baru," kata van der Valk.
Pertumbuhan Ollie’s tidak hanya dari kegagalan Big Lots. Tahun ini mereka juga membuka 54 toko baru secara organis dalam enam bulan pertama, empat kali lipat lebih banyak dari tahun lalu.
Ollie’s percaya masih bisa buka sampai 950 toko di Amerika. Mereka akan memberikan update tentang perkembangannya pada 9 Desember nanti.
Penutupan toko lain juga memberi Ollie’s lebih banyak kesempatan untuk membeli inventori dengan harga murah. "Model kami berkembang dalam situasi yang tidak stabil. Kebangkrutan retailer lain memberi kami kesempatan beli yang lebih banyak," jelas van der Valk.
Ollie’s juga mencari cara untuk meningkatkan kunjungan dari anggota Ollie’s Army. Mereka mengadakan acara "Ollie’s Day" yang sukses dan berencana mengadakan acara serupa pada 15 Desember.
Dan yang menarik, Ollie’s tidak hanya menang di kalangan pelanggan berpenghasilan rendah dan menengah. Mereka juga melihat pertumbuhan dari rumah tangga berpenghasilan tinggi, karena kebiasaan belanja orang berubah.